JAKARTA. Rencana pemerintah menerapkan skema front loading atau mengebut menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) di awal tahun, bisa menjadi peluang investor untuk mengoleksi lebih banyak obligasi di awal tahun. Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Loto Srinaita Ginting mengatakan, pemerintah kembali akan menerapkan front loading SUN pada awal tahun 2015 untuk mencapai target penerbitan di akhir tahun. Hanya saja hingga kini pemerintah belum memiliki target pasti persentase nilai yang akan diterbitkan dengan skema tersebut. Menurut Loto, penerbitan kotor (gross) SUN (termasuk SBN jatuh tempo) pada tahun depan sekitar Rp 430 triliun. "Biasanya perubahan nominal tergantung SBN yang jatuh tempo di tahun 2015," ujarnya, akhir pekan lalu. Target tersebut tidak berbeda jauh dengan target penerbitan SUN pada 2014 yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) 2014, yaitu Rp 429,78 triliun.
Mengoleksi SUN bertahap di awal tahun
JAKARTA. Rencana pemerintah menerapkan skema front loading atau mengebut menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) di awal tahun, bisa menjadi peluang investor untuk mengoleksi lebih banyak obligasi di awal tahun. Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Loto Srinaita Ginting mengatakan, pemerintah kembali akan menerapkan front loading SUN pada awal tahun 2015 untuk mencapai target penerbitan di akhir tahun. Hanya saja hingga kini pemerintah belum memiliki target pasti persentase nilai yang akan diterbitkan dengan skema tersebut. Menurut Loto, penerbitan kotor (gross) SUN (termasuk SBN jatuh tempo) pada tahun depan sekitar Rp 430 triliun. "Biasanya perubahan nominal tergantung SBN yang jatuh tempo di tahun 2015," ujarnya, akhir pekan lalu. Target tersebut tidak berbeda jauh dengan target penerbitan SUN pada 2014 yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) 2014, yaitu Rp 429,78 triliun.