Menguak surat berusia 50 tahun Warren Buffett



SAN FRANCISCO. Warren Buffett tidak biasanya membuat prediksi pasar. Tapi, awal Juli ini, melalui sebuah surat yang ditunjukkan pada pemegang sahamnya, Buffett nampak membuktikan sesuatu. Apa itu? Adalah rumusan investasi dalam sebuah surat.

"Saya pikir, anda bisa yakin sepenuhnya bahwa dalam waktu sepuluh tahun ke depan, pasar bisa meraih return antara 20%-25%," prediksinya. Sebelum meraih untung, beberapa saham akan bergerak volatile bahkan mencatatkan minus.

"Namun saya tak bisa melihat, saham mana saja yang akan mengalami hal itu. Yang jelas, outlook ini sangat penting bagi investor jangka panjang dan pasti terjadi," ulasnya.


Saat baru ditulis, surat ini tidak mendapat banyak perhatian pemain pasar mdoal. Maklum, inilah surat yang ia tulis beberapa puluh tahun silam. Tepatnya pada 6 Juli 1962 saat aset investasinya tak sebombastis sekarang.

Rupanya, surat berusia setengah abad itu menjadi hukum pasar dan hingga kini masih terus dijadikan rumus investasinya. Juli 2012, tepat 50 tahun bagi Buffett membuktikan kemenangannya.

Pada kenyataannya, saat ini, investor banyak yang mengaku kesulitan membaca pasar untuk 10 hari ke depan. Apalagi memprediksi hal yang akan terjadi 10 tahun mendatang? Tentu saja, kekhawatiran investor atas uangnya sangat besar. Terlebih mengenai siapa yang mengelola portofolio investasi saat pasar modal terus diguncang masalah keuangan negara.

Rumus jangka panjang

Jadi apa yang baru? Menghindari risiko adalah bakat alami tiap manusia. Keserakahan yang terjadi di pasar berbuah pada kekhawatiran berlebih. Di sinilah peran surat Buffett sebagai pengingat, bahwa investor harus menyimpan investasinya secara jangka panjang, bukan sekedar spekulasi.

Sekedar membandingkan kondisi pasar saat ini yang dihajar krisis global, kondisi pada 1962 tak jauh berbeda.

Krisis misil di Kuba diyakini tak akan membawa dunia ke ambang krisis nuklir hingga Oktober tahun itu. Namun, pasar dicemaskan oleh perang dingin antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet yang justru makin memanas.

Saat itu, dalam kurun enam bulan pertama, indeks acuan Dow Jones industrial Average (DJIA) sudah amblas hingga 23%, menghapus keuntungan sebesar 22% yang diraih sebelumnya. Pada 29 Mei 1962, Dow Jones terguncang hebat hingga nyaris rontok 6% dalam waktu sehari.

Melalui semua kondisi ini, Buffett tetap bersikap tenang. Menurutnya, pembeli saham harus memiliki lensa panjang. Nasihat legendarisnya adalah: "Keuntungan yang diraih dalam waktu antara enam bulan bahkan hingga 1 tahun, bukan hal yang patut dirayakan. Kinerja investasi harus lebih dari patokan waktu tersebut, termasuk sudah melewati manuver pasar," ujarnya saat itu dan ditujukan pada investor Buffett Partnership Ltd.

Surat tersebut menjadi bukti, dengan prinsip yang selalu ia pegang, perusahaan investasi Buffett yaitu Berkshire Hathaway masuk dalam 10 besar raksasa bisnis Paman Sam.

Editor: