KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,10% ke 7.100,86 pada akhir perdagangan Selasa (5/12). Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mengatakan, pergerakan IHSG dipengaruhi sentimen penemuan laporan kasus bakteri penyebab pneumonia di Indonesia dan tengah diverifikasi jumlah kasusnya oleh pemerintah. "Hal ini memicu rebound pada saham emiten sektor kesehatan pada perdagangan Selasa (5/12). Sentimen ini diperkirakan akan mempengaruhi saham sektor kesehatan secara jangka pendek," kata Alrich kepada Kontan.co.id, Selasa (5/12).
Selain itu, ekspektasi pasar bahwa The Fed dan ECB yang akan menahan suku bunga acuan di Desember 2023 juga mempengaruhi pergerakan IHSG. Ini membangun keyakinan bahwa BI juga akan mengambil langkah serupa. Secara teknikal, Stochastic Relative Strength Index (RSI) mengindikasikan sinyal deathcross di overbought area. Dus, Alrich memperkirakan, IHSG akan menguji level support di 7.050-7.150 pada Rabu (6/12). Baca Juga: IHSG Naik 0,10% ke 7.100 Pada Selasa (5/12), TPIA, SIDO, BRPT Jadi Top Gainers LQ45 Sementara, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, IHSG pada Rabu (6/12) rawan koreksi. "Kami perkirakan, pasar akan menanti rilis data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang akan berlangsung nanti malam dan pengumuman neraca dagang AS yang akan berlangsung besok," ungkap Herditya kepada Kontan.co.id, Selasa (5/12). Herditya bilang, di sisi lain dengan adanya peningkatan kasus Covid di Singapura dan Malaysia juga rawan mempengaruhi gerak IHSG.