Menguat 0,28% di Akhir Pekan, Begini Proyeksi Rupiah untuk Besok



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah makin perkasa terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,28% ke level Rp 14.704 per dolar AS pada perdagangan Jumat (14/4).

Rupiah menguat dalam enam hari perdagangan terakhir berturut-turut dengan total penguatan 1,52%. Sementara dalam sepekan terakhir, kurs rupiah menguat 1,39% terhadap dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, penguatan signifikan pada rupiah terjadi berkat rilis data inflasi atau Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang lebih rendah dari sebelumnya. Departemen Tenaga Kerja AS mencatat, IHK AS naik 0,1% pada Maret 2023, lebih rendah dibanding Februari 2023 yang naik 0,4%.


Baca Juga: Menguat 1,39% Pekan Ini, Berikut Vitamin yang Membuat Rupiah Berotot

Sementara secara tahunan, inflasi Maret 2023 naik 5% dan menjadi kenaikan tahunan terkecil sejak Mei 2021. Pada Februari 2023, IHK AS tercatat naik 6% year on year (yoy).

"Deflasi secara bulanan ini semakin menguatkan ekspektasi bahwa The Fed hanya akan menaikkan suku bunganya satu kali lagi sepanjang tahun 2023," kata Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (14/4).

US Producer Price Index (PPI) juga tercatat -0,5% month to month (mom), lebih rendah dari ekspektasi sebesar 0,0% mom serta lebih rendah dari periode sebelumnya sebesar -0,1% mom. Secara tahunan, PPI AS melambat menjadi 3,4% yoy dari sebelumnya 4,4%yoy.

Untuk perdagangan Senin (17/4), rupiah berpotensi melemah terbatas. Mengingat, libur panjang Lebaran akan mulai pada 19 April 2023.

Para investor mungkin akan cenderung wait and see menjelang libur panjang untuk menjaga risiko yang dapat timbul sepanjang liburan. Josua memperkirakan, rupiah bakal bergerak di kisaran Rp 14.675-Rp 14.775 per dolar AS.

Baca Juga: Penguatan Kurs Rupiah Seminggu Terakhir Bisa Berlanjut Awal Pekan Depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat