KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen eksternal menjadi penyokong penguatan rupiah pada pekan ini. Kemarin, rupiah di pasar spot menguat 0,42% ke level Rp 14.008 per dollar Amerika Serikat (AS). Artinya, dalam sepekan terakhir rupiah spot ter apresiasi 0,53%. Begitu pula dengan kurs tengah rupiah di Bank Indonesia yang naik 0,03% ke Rp 14.085 per dollar AS pada akhir pekan. Ini membuatnya naik 0,45% dalam seminggu terakhir. Baca Juga: Profit taking jadi penyebab kepemilikan reksadana di SBN menurun 5,65%
Menurut analis Monex Investindo Futures Faisyal, keperkasaan rupiah di pekan ini didukung oleh sentimen eksternal yang berasal dari AS. Hal ini seiring dengan testimoni Jerome Powell selaku Gubernur The Federal Reserves yang menyatakan bahwa penurunan suku bunga acuan sangat mungkin dilakukan pada bulan ini. Pernyataan Powell diperkuat oleh hasil notulen rapat Federal Open Market Committee (FOMC). Banyak pejabat The Fed yang menginginkan adanya pemangkasan suku bunga acuan, ujar Faisyal. Dia pun melihat ruang penguatan yang lebih lanjut bagi rupiah terbuka di pekan depan. Namun, potensi ini bergantung pada hasil data inflasi sektor produsen AS yang dirilis akhir pekan. Selain itu, Senin (15/7) juga terdapat rilis data neraca dagang Indonesia untuk periode Juni 2019.