KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) ditutup melemah 0,29% ke level 7.059,91 pada perdagangan Jumat (1/12). Sepanjang pekan ini, IHSG menguat 0,72%. Dari indeks sektoral, lima sektor menguat bersama IHSG. Sedangkan enam sektor justru terpangkas. Sektor infrastruktur melesat 6,02% sepekan. Sektor energi naik 1,94%. Sektor kesehatan naik 0,55%. Sektor barang baku menanjak 0,43%. Sektor keuangan naik tipis 0,03%.
Sementara sektor teknologi mencatat penurunan paling tajam, hingga 2,98%. Sektor barang konsumsi nonprimer turun 1,02%. Sektor barang konsumsi primer turun 0,72%. Sektor perindustrian melemah 0,20%. Sektor properti dan real estat melemah 0,08%. sektor transportasi dan logistik melemah tipis 0,003%. Menurut Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji, ada sejumlah sentimen yang menyetir pergerakan IHSG sepanjang pekan ini. Misalnya, dari kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS). Baca Juga:
IHSG Melemah ke 7.059 Hari Ini (1/12), ASII, TLKM, GOTO Paling Banyak Net Buy Asing Pasar mengapresiasi pernyataan petinggi Federal Reserve (The Fed) yang tidak menghendaki kebijakan pengetatan moneter lanjutan. Sehingga, pelaku pasar berekspektasi The Fed tidak akan menaikkan suku bunga acuan pada Desember 2023. “Jadi, menurut saya ada
dovish stance. Buktinya dolar mengalami depresiasi dan
yield US Treasury mengalami penurunan,” kata Nafan kepada Kontan.co.id, Jumat (1/12). Sentimen ini sekaligus membuat rupiah terapresiasi terhadap dolar AS. Ditambah, pasar juga mencerna sentimen geopolitik yang mereda karena adanya gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Dari domestik, pasar mengapresiasi data-data perekonomian Indonesia seperti data inflasi dan purchasing managers’ index (PMI) manufacturing Indonesia yang
naik ke Level 51,7 jika dibandingkan dengan Oktober 2023 yang berada pada level 51,5. PMI ini menunjukkan ekspansi selama 27 bulan berturut-turut.
Baca Juga: Wall Street Cenderung Melemah pada Jumat (1/12) Setelah Kenaikan Kuat Bulan November “Ini menggambarkan optimisme terhadap perbaikan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2023,” sambung Nafan. Pekan depan, Nafan memproyeksi IHSG akan bergerak di rentang
support 7.027 & 6.977 dan
resistance 7.110 & 7.169. Pasar masih akan mencermati komitmen Bank Sentral AS terkait kebijakan suku bunga. Sementara dari dalam negeri, pasar menantikan data ekonomi seperti cadangan devisa dan indeks penjualan ritel. Saham-saham
big caps yang bisa dicermati antara lain
ASII,
BBCA,
BBRI, dan
TLKM. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati