Menguat 17,29% sejak awal tahun, saham Bintang Oto Global (BOGA) sudah mahal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah situasi pasar yang tertekan, Saham PT Bintang Oto Global Tbk (BOGA) menjadi salah satu emiten Kompas100 yang masih mencatat kenaikan harga dari awal tahun. Secara year to date harga saham BOGA berhasil menguat 17,29% ke level Rp 1.560 per saham.

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menilai, kenaikan harga saham BOGA yang signifikan terjadi sebelum penyebaran kasus corona atau Covid-19 masuk ke Indonesia. Pun setelah ada kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia, harga saham BOGA masih tetap menguat.

“Hal ini karena memang pemain besar tidak melakukan aksi jual saham ini sehingga investor ritel tidak terjadi panic selling,” kata Sukarno kepada Kontan.co.id, Jumat (27/3).


Baca Juga: Saat IHSG terus merosot, empat saham Indeks Kompas100 ini juistru menguat

Tak hanya itu, sebelumnya memang manajemen Bintang Oto Global juga sempat mengutarakan menargetkan kinerja bisa tumbuh 6% di tahun ini. Menurut Sukarno, optimisme perusahaan diler kendaraan itu juga menjadi pengaruh positif terhadap saham BOGA.

Dalam catatan Kontan.co.id, BOGA memang menargetkan pertumbuhan volume penjualan 6% pada 2020. Adapun sepanjang tahun lalu volume penjualan sekitar 3.400 unit.

Sampai kuartal III tahun 2019, Bintang Oto Global mengantongi pendapatan sebesar Rp 546,58 miliar atau naik 17,23% dari tahun sebelumnya. Penjualan kendaraan bermotor berkontribusi 88,58% atau sebanyak Rp 484,21 miliar terhadap total pendapatan BOGA, sementara sisanya berasal dari jasa pemeliharaan dan suku cadang Rp 22,84 miliar, kemudian dari sewa operasional Rp 15,72 miliar, dan insentif sebanyak Rp 23,79 miliar.

Baca Juga: Tambah empat gerai, Bintang Oto Global (BOGA) anggarakan capex Rp 100 miliar

Seiring dengan meningkatnya pendapatan, laba yang dapat diatribusikan pada entitas induk juga naik 46,08% menjadi Rp 6,15 miliar ketimbang periode yang sama tahun 2018.

Meski secara fundamental kinerja BOGA masih tumbuh hingga kuartal 3 2019, Sukarno mengatakan, secara valuasi harga sudah tergolong mahal karena posisi price to earning ratio (PER) di 777,50x dan price to book value (PBV) 14,01x.

Di tengah kondisi saat ini, Sukarno bilang BOGA bisa melakukan efisiensi guna mempertahankan kinerja lantaran mayoritas industri cenderung lesu.

Dia merekomendasikan wait and see saham BOGA lebih dulu atau jual saham BOGA lantaran sudah terbilang mahal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati