KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sama seperti kebanyakan saham batubara lainnya, saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) masih terjebak di zona merah. Sejak awal tahun alias secara year-to-date (YtD), saham ADMR terkoreksi hingga 28,61%. Pada perdagangan Selasa (22/8), ADMR ditutup melemah 1,22% ke level Rp 1.210 per saham. Namun, jika menarik periode perdagangan yang lebih pendek, saham anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) ini sudah berada di zona hijau. Pada perdagangan sebulan misalnya, saham ADMR menguat 22,22%. Dalam sepekan, saham ADMR juga menguat 15,24%. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, saat ini pergerakan saham ADMR sedang berada di fase uptrend. Secara teknikal, posisi ADMR telah berada di atas MA20 dan MA60. Namun demikian, dalam time frame kecilnya, ADMR rawan bergerak terkoreksi terlebih dahulu.
Menguat 22,22% Dalam Sebulan, Saham Adaro Minerals (ADMR) Masuk Fase Uptrend?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sama seperti kebanyakan saham batubara lainnya, saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) masih terjebak di zona merah. Sejak awal tahun alias secara year-to-date (YtD), saham ADMR terkoreksi hingga 28,61%. Pada perdagangan Selasa (22/8), ADMR ditutup melemah 1,22% ke level Rp 1.210 per saham. Namun, jika menarik periode perdagangan yang lebih pendek, saham anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) ini sudah berada di zona hijau. Pada perdagangan sebulan misalnya, saham ADMR menguat 22,22%. Dalam sepekan, saham ADMR juga menguat 15,24%. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, saat ini pergerakan saham ADMR sedang berada di fase uptrend. Secara teknikal, posisi ADMR telah berada di atas MA20 dan MA60. Namun demikian, dalam time frame kecilnya, ADMR rawan bergerak terkoreksi terlebih dahulu.