Menguat dua hari, awas rupiah bisa terkoreksi lagi



JAKARTA. Mata uang garuda mencatat penguatan di hari kedua. Sentimen dalam negeri menjadi sumber tenaga rupiah menghadapi dollar AS.

Di pasar spot, Rabu (11/11) rupiah menguat 0,14% menuju Rp 13.600 per dollar AS.

Andri Hardianto, Reserach and Analyst PT Fortis Asia Futures menyatakan, sebagian mata uang Asia memang menguat terhadap dollar AS, termasuk rupiah. "Penguatan rupiah disokong oleh kenaikan IHSG yang menunjukkan tingkat kepercayaan pelaku pasar tetap terjaga," paparnya.


Sentimen lain yang mendorong rupiah yakni laporan BKPM yang menargetkan realisasi investasi tahun depan dapat menembus Rp 600 triliun atau naik 15% dari tahun ini.

Namun demikian, Andri melihat ada dua data yang dapat menggoyahkan rupiah pekan ini. Pertama, data current account dalam negeri yang diperkirakan defisit sebesar US$ 4,5 miliar atau naik dari sebelumnya US$ 4,4 miliar. Data tersebut baru akan dirilis akhir pekan ini. Kedua, data pertumbuhan kredit secara tahunan yang diprediksi naik menjadi 10,93% dibandingkan data bulan lalu di 10,90%.

Dengan sentimen yang beragam, Andri menduga rupiah bisa kembali terkoreksi setelah menguat selama dua hari berturut - turut. Apalagi, setelah cadangan devisa dalam negeri bulan Oktober lalu mencatat penurunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News