Menguat Hari Ini, IHSG Disebut Sudah Berada di Titik Terendah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,94% atau 65,45 ke 7.036,19 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (3/6) setelah ditutup di bawah 7.000 pada akhir pekan lalu. Sejumlah analis menyebutkan IHSG sudah berada di bottom, karena telah sampai pada level psikologis. 

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, IHSG saat ini bisa dibilang mencapai bottom. Ini karena IHSG sudah menyentuh level psikologis di 7.000. 

"Meski begitu, masih banyak variabel yang perlu diperhatikan," kata Nico kepada Kontan.co.id, Senin (3/6).


Data ekonomi utama seperti inflasi dan data ketenagakerjaan di Amerika Serikat akan tetap menjadi perhatian investor. "Setelah ini juga akan ada pertemuan bank sentral dimana ada celah untuk memangkas suku bunga sebanyak 25 basis poin,” ungkap Nico.

Penurunan suku bunga akan menjadi katalis positif bagi pasar sehingga IHSG berpotensi menguat. Jadi, Nico menyebut sudah waktunya investor untuk kembali mengoleksi saham.

 Baca Juga: Wall Street Menguat, Saham Megacap Memimpin Pasar Pada Senin (3/6)

Meski begitu, investor harus tetap menerapkan sejumlah strategi dalam berinvestasi saham. Investor bisa memperhatikan saham-saham yang sebelumnya turun tajam. Kemudian, investor juga tetap harus memperhatikan fundamental dan potensi valuasi yang akan datang.

"Perusahaan bagus dan fundamentalnya kuat tapi sempat mengalami penurunan, artinya ini justru memiliki valuasi baik dan layak untuk koleksi," ucap Nico.

Nico menambahkan, saham-saham perbankan, energi, consumer, dan ritel masih menarik diperhatikan. "Infrastruktur juga masih cukup baik untuk diperhatikan," ujarnya.

Baca Juga: IHSG Menguat 0,94% Senin (3/6), Begini Proyeksi Esok Hari

Head of Investment Nawasena Abhipraya Investama Kiswoyo Adi Joe menyebutkan, IHSG sudah berada pada posisi bottom. "IHSG sudah ditutup di atas level 7.000 jadi harapannya masih bisa terus bertahan di atas 7.000," ujar Kiswoyo. 

Kiswoyo menyebutkan saham-saham blue chip seperti BBRI, BBCA, BBNI, ASII, TLKM, MDKA, dan MBMA layak untuk dikoleksi. 

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga memperkirakan pergerakan IHSG masih berpeluang menguat dengan support 7.026 dan resistance 7.102. Dia mengatakan, penguatan IHSG akan disokong juga oleh pergerakan bursa Asia, harga komoditas dan nilai tukar rupiah.

Herditya mencermati penguatan IHSG masih cenderung terbatas untuk menguji level 7.100-7.130 dan rawan koreksi ke 6.884-6.940. 

"Jadi untuk investor bisa trading dalam jangka pendek terlebih dahulu," pungkas dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati