Menguat sejak awal tahun, ini pendorong laju saham ANTM dan INCO



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terkoreksi hingga 18,59%. Namun, dua saham emiten produsen nikel tanah air yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sudah menunjukkan kinerja yang apik sejak awal tahun.

Mengutip RTI, saham ANTM menguat 25,60% secara year-to-date.  Sementara saham INCO menguat 11,26% sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan Selasa (27/10).

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, kenaikan kedua saham ini ada campur tangan dari sentimen harga komoditas. Lebih lanjut, ada dorongan sentimen rencana proyek holding baterai mobil listrik nasional, antara ANTM, PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).


“Selain itu, ada pula rencana Tesla membangun pabrik di Indonesia,” ujar William, Minggu (11/1). 

Untuk diketahui, beredar kabar bahwa Tesla, salah satu produsen mobil listrik terkemuka dunia, berencana membangun pabrik di Indonesia, tepatnya di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Laba Vale Indonesia (INCO) melonjak 479 kali lipat, ini sebabnya

Mengutip pemberitaan, manajemen Tesla tertarik menanamkan modal lantaran Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia.

Sebelumnya, Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu juga mengamini berita tentang pembentukan Holding Indonesia Battery  sangat memberikan sentimen positif bagi ANTM.

Terlebih, holding baterai ini nantinya bisa menjadi sarana untuk menyalurkan produksi nickel ore yang telah dilarang ekspornya per 1 Januari 2020.

Samuel Sekuritas Indonesia menilai positif berita ini dan berharap adanya kepastian nilai proyek, feasibility study, serta groundbreaking pada tahun depan sehingga dapat mendorong kinerja  ANTM secara keseluruhan.

William menilai, saham-saham ini masih  berpeluang untuk melanjutkan penguatan. Adapun level support yang perlu diperhatikan antara lain ANTM di level Rp 1.020 dan INCO di level Rp 3.940.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto