KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat terbatas di perdagangan Kamis (6/6). Investor masih akan
wait and see menantikan data ekonomi Indonesia dan data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) di akhir pekan. Mengutip Bloomberg, Kamis (6/6), rupiah spot ditutup menguat 0,14% ke level Rp 16.263 per dolar Amerika Serikat. Sementarara rupiah di kurs Jisdor Bank Indonesia (BI) ditutup menguat 0,02% ke level Rp 16.279 per dolar AS. Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencermati bahwa penguatan rupiah berkaitan dengan data ketenagakerjaan ADP yang lemah menunjukkan penurunan lebih lanjut di pasar tenaga kerja AS.
Bisnis swasta di AS menambahkan 152 ribu pada bulan Mei 2024, jauh di bawah perkiraan sebesar 175 ribu dan direvisi turun sebesar 188 ribu pada bulan April.
Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Menguat 0,15% ke Rp 16.263 Per Dolar AS Pada Kamis (6/6) “Data ADP tersebut muncul setelah data lowongan kerja yang lemah, dan juga membuka kemungkinan bagi data Non Farm Payrolls yang lemah pada hari Jumat,” kata Ibrahim dalam risetnya, Kamis (6/6). Ibrahim bilang, indikator ekonomi lainnya juga menunjukkan adanya perlambatan di negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut. Sehingga, memberikan prospek inflasi yang lebih lemah dan memberikan kepercayaan diri yang lebih besar kepada The Fed untuk mulai menurunkan suku bunganya. Namun, kemungkinan penurunan suku bunga berpotensi diperlemah oleh aktivitas sektor jasa AS, yang menyumbang sebagian besar
output perekonomian AS, yang kembali tumbuh pada bulan Mei setelah mengalami kontraksi pada bulan April. Ibrahim melihat, investor sekarang menantikan pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB), di mana bank tersebut diperkirakan akan menurunkan suku bunga depositonya dari rekor tertinggi sebesar 4% terus moderat. Selain itu, sentimen terhadap Tiongkok memburuk dalam beberapa sesi terakhir karena para pedagang menunggu lebih banyak isyarat mengenai rencana negara tersebut untuk menopang pertumbuhan ekonomi. Data perdagangan utama juga bakal dirilis pada minggu ini. Pengamat komoditas dan mata uang Lukman Leong mengamati, rupiah menguat tipis terhadap dolar AS di tengah perdagangan yang datar. Dimana, investor cenderung
wait and see menantikan langkah European Central Bank (ECB) Kamis malam. Sementara, pergerakan rupiah pada akhir pekan dinilai akan tergantung pada data klaim pengangguran AS malam ini. Penambahan klaim pengangguran Amerika diperkirakan akan kurang lebih sama dengan bulan lalu sekitar 219.000.
Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Menguat 0,02% ke Rp 16.279 Per Dolar AS Pada Kamis (6/6) Walau demikian, Lukman menjelaskan, investor masih cenderung
wait and see karena menantikan data cadangan devisa (cadev) Indonesia dan data Non Farm Payroll (NFP) AS di hari Jumat (7/6). “Mengingat data ekonomi yang lebih penting akan dirilis yaitu NFP AS, maka dampak data klaim pengangguran tidak akan besar, kecuali apabila jauh dari perkiraan,” ujar Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (6/6). Lukman memperkirakan, rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 16.250 – Rp 16.350 per dolar AS di perdagangan Jumat (7/6). Sedangkan, Ibrahim memproyeksi rupiah akan menguat dalam rentang Rp 16.220 – Rp 16.290 per dolar AS. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi