Menguat Tipis Hari Ini, Intip Proyeksi Rupiah di Perdagangan Rabu (24/7)



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rupiah menguat tipis di perdagangan hari Selasa (23/7). Nilai tukar rupiah masih dipengaruhi oleh ketidakstabilan politik di Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, Selasa (23/7), kurs rupiah spot ditutup menguat 0,04% ke level Rp 16.214 per dolar AS. Sejalan dengan penguatan di pasar spot, rupiah Jisdor Bank Indonesia menguat sekitar 0,15% ke level Rp 16.204 per dolar AS dari posisi kemarin di Rp 16.228 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi mencermati, pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi oleh meningkatnya ketidakpastian pada pemilihan presiden AS. Seperti diketahui, Presiden Joe Biden menarik diri dari pencalonannya dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris.


Selain itu, pergerakan rupiah turut dipengaruhi antisipasi terhadap bank sentral Amerika yang akan mengadakan pertemuan pekan depan. Federal Reserve (the Fed) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga stabil di pertemuan bulan Juli.

Baca Juga: Ramai-Ramai Sekuritas Mulai Memangkas Target IHSG di Akhir 2024

Di pasar Asia, lanjut Ibrahim, data dari Tiongkok menunjukkan pertumbuhan ekonomi melambat pada kuartal kedua 2024, dengan penurunan suku bunga yang tidak terduga pada hari Senin (22/7) tidak banyak mengangkat semangat.

“Kekhawatiran terhadap kebijakan moneter AS yang lebih ketat, yang berasal dari kemungkinan Trump menjadi presiden, juga membuat para pedagang waspada terhadap aset-aset yang terekspos di Tiongkok,” ungkap Ibrahim dalam risetnya, Selasa (23/7).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat, nilai tukar rupiah cenderung bergerak datar (sideways) pada perdagangan hari ini, sebelum ditutup menguat terbatas. Pada awal sesi, rupiah sempat menguat tipis akibat tren penurunan dolar AS secara global, namun aksi profit-taking dari investor membatasi penguatan rupiah.

Menurut Josua, rupiah kemungkinan bakal lanjut menguat di perdagangan besok, Rabu (24/7). Proyeksi ini didasarkan pada data penjualan rumah bekas AS ayng diperkirakan bakal mengalami kontraksi.

Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Menguat 0,15% ke Rp 16.204 Per Dolar AS, Selasa (23/7)

“Rupiah diperkirakan berpotensi menguat besok, sejalan dengan proyeksi dari kontraksi penjualan rumah bekas di AS, yang memberikan sinyal penurunan permintaan konsumen,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (23/7).

Sementara itu, Ibrahim memperkirakan rupiah bakal melemah di perdagangan Rabu (24/7). Selain dipengaruhi ketidakstabilan politik di AS, penantian suku bunga Fed hingga perekonomian Tiongkok, rupiah juga dipengaruhi ambisi Presiden terpilih Prabowo Subianto yang mengharapkan ekonomi Indonesia tumbuh capai 8% dinilai akan sulit tercapai.

Ibrahim memproyeksi rupiah akan bergerak di rentang Rp 16.200 per dolar AS–Rp 16.260 per dolar AS di hari Rabu (24/7). Sedangkan, Josua memperkirakan rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 16.150  per dolar AS–Rp 16.250 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati