Menguat Tipis Hari ini, Simak Proyeksi Rupiah di Perdagangan Kamis (11/5)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup menguat tipis pada hari ini, Rabu (10/5). Pada perdagangan Kamis (11/5), kurs rupiah berpotensi melemah seiring penurunan angka inflasi Amerika Serikat (AS).

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mencermati rupiah hari ini bergerak mendatar (sideways) menjelang rilis data inflasi AS. Investor domestik masih wait and see karena menanti data inflasi serta adanya risiko isu debt selling AS.

Pergerakan rupiah hari ini lebih dipengaruhi oleh sentimen global, walaupun dalam dua hari terakhir data domestik positif. Indeks keyakinan konsumen April tumbuh menjadi 126,1 dan cadangan devisa Indonesia bulan April 2023 meskipun turun US$ 1 miliar menjadi US$144,2 miliar tetapi masih terjaga di level yang baik.


Fikri melihat rupiah berpotensi terdepresiasi pada perdagangan Kamis (11/5) karena inflasi Amerika Serikat bergerak sesuai konsensus. Menurunnya angka inflasi AS akan menopang kembali USD Index (DXY) sehingga secara otomatis menekan rupiah.

Baca Juga: Hari Ini Menguat Tipis, Intip Prediksi Rupiah Pada Kamis (11/5)

Data yang dirilis Rabu (10/5) malam ini menunjukkan bahwa inflasi inti AS naik 0,1% secara bulanan ke 5,6% sesuai ekspektasi pasar. Sementara inflasi tahunan AS sebesar 4,9% pada April 2023, justru lebih rendah dari proyeksi analis di 5%. Tingkat inflasi tahunan di AS tersebut menjadi level terendah sejak April 2021.

Tak kalah penting, apabila hasil negosiasi debt selling AS bisa tercapai, malam ini waktu Amerika Serikat, maka akan mendorong USD lebih baik. Isu utang pemerintah AS telah menambah ketidakpastian ekonomi dan pasar global.

“Rupiah esok akan terdepresiasi seiring angka inflasi AS yang sesuai ekspektasi,” ucap Fikri saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (10/5).

Baca Juga: Rupiah Jisdor Menguat ke Rp 14.746 per Dolar AS, Rabu (10/5)

Kalau Chief Analyst DCFX Futres Lukman Leong melihat ada kemungkinan rupiah mampu melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis (11/5). Hal itu karena data inflasi tidak jauh meleset dari perkiraan pasar.

“Rupiah akan kembali didukung sentimen jangka panjang dengan permintaan yang kuat pada Surat Berharga Negara (SBN),” ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Rabu (10/5).

Pada hari ini, Lukman mengamati gerak rupiah dan dolar AS cenderung datar karena investor masih menunggu rilis data inflasi AS di malam harinya. Data penjual ritel yang kuat menjadi salah satu sentimen alasan rupiah bisa menguat tipis hari ini.

Kurs rupiah spot ditutup menguat 0,07% ke Rp 14.732 per dolar AS di perdagangan hari ini, Rabu (10/5). Sejalan dengan penguatan rupiah spot, kurs rupiah Jisdor juga menguat 0,07% ke Rp 14.746 per dolar AS.

Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak ke kisaran Rp 14.650 per dolar AS–Rp 14.850 per dolar AS di perdagangan Kamis (11/5). Sedangkan, Fikri memproyeksikan rupiah cenderung bergerak melemah tipis pada rentang Rp 14.650 per dolar AS–Rp 14.850 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati