JAKARTA. Ketika indeks harga saham gabungan (IHSG) sedang tinggi-tingginya, kadang saham-saham berkapitalisasi besar alias
big caps sudah sulit bergerak. Namun, saham-saham berkapitalisasi kecil dan menengah atau
small and mid caps bisa bergerak lebih lincah. Alhasil,
return saham-saham
small and mid caps ini bisa lebih menggiurkan. Vilia Wati, analis PT Infovesta Utama mengatakan, reksadana berbasis saham
small and mid caps cukup prospektif. Dari sisi
return, reksadana
small and mid caps memiliki potensi untuk memberikan imbal hasil yang lebih tinggi ketimbang reksadana berbasis saham
big caps. "Karena pergerakan saham
mid and small caps lebih agresif," kata Vilia, kemarin.
Kendati demikian, menurut Vilia, pergerakan saham
mid dan small caps lebih fluktuatif dibandingkan
big caps. Dengan demikian, reksadana yang berbasiskan saham-saham
mid dan small caps juga berpotensi memiliki volatilitas yang lebih tinggi. "Sehingga investor perlu mencermati pergerakan saham berkapitalisasi kecil dan menegah yang menjadi aset dasar reksadana tersebut," tutur dia. Lantaran volatilitasnya yang tinggi, reksadana berbasis saham-saham lapis kedua lebih tepat untuk investor agresif dan mampu menerima risiko tinggi. Vilia menambahkan, untuk mencermati faktor risiko volatilitas pada reksadana jenis ini, investor bisa mencermati standar deviasi dari kinerja historis. Standar deviasi dapat diartikan sebagai rata-rata tingkat penyimpangan dari nilai rata-rata. "Reksadana dengan deviasi yang semakin tinggi menunjukkan bahwa risiko volatilitas suatu reksadana semakin tinggi," papar dia. Selain itu, investor juga bisa menggunakan metode
sharpe ratio. Vilia menuturkan, metode ini untuk mengukur seberapa baik
return yang diberikan suatu reksadana dikompensasikan dengan risiko yang ditanggung oleh investor. "Reksadana dengan
sharpe ratio yang semakin tinggi menunjukkan semakin baik kinerja reksadana tersebut dibandingkan dengan risiko yang ditanggung," papar Vilia. Potensi
return yang tinggi ini tentu menarik para manajer investasi untuk membungkus saham-saham
small and mid caps (lihat tabel). PT Bahana TCW Investment salah satunya, berniat menerbitkan reksadana saham anyar berisi saham-saham lapis dua tersebut. "Kami akan meluncurkan produk baru untuk saham
small dan mid caps pada Mei tahun ini," kata Direktur Utama Bahana TCW Investment Management, Edward Lubis, Rabu (24/4). Menurut Edward, pihaknya memilih saham-saham yang terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk aset dasar reksadana ini. Beberapa saham yang menjadi pilihan, diantaranya saham industri semen, infrastruktur dan perbankan. "Kami perkirakan hingga akhir tahun ini
return yang diberikan reksadana baru ini untuk investor bisa lebih dari 20%," kata Edward. Edward mengakui, reksadana tersebut telah ditawarkan kepada investor, tapi masih dalam kalangan terbatas. Hingga kini, total dana kelolaan yang telah dihimpun mencapai Rp 10 miliar.
Produk baru ini ditargetkan bisa menggenggam dana kelolaan sekitar Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun dalam satu tahun pertama. "Kami ingin
fund-nya tidak terlalu besar untuk reksadana ini karena risikonya juga besar karena bermain di saham
mid dan small caps," kata Edward. Sepanjang tahun ini, Bahana menargetkan dana kelolaan Rp 23 triliun atau naik ketimbang akhir tahun lalu yang sekitar Rp 9,6 triliun. Hingga kini, total dana kelolaan Bahana mencapai Rp 22 triliun. Bahana juga berniat menambah jumlah investor menjadi sekitar 5.000 investor tahun ini. Angka tersebut naik ketimbang tahun lalu yang masih sekitar 1.000 investor. "Dari total investor tersebut, mayoritas merupakan investor institusi," kata Edward.
Reksadana Big Caps vs Small & Medium Caps |
Produk | Return ytd 23 April 2013 |
Reksadana dengan portofolio saham kapitalisasi besar |
Sucorinvest Equity Fund | 22.84% |
Schroder Dana Prestasi Plus | 14.83% |
First State IndoEquity Peka Fund | 14.57% |
First State IndoEquity Value Select Fund | 14.00% |
Reksadana dengan portofolio saham kapitalisasi menengah dan kecil |
Batavia Dana Saham Optimal | 20.52% |
Schroder Dana Istimewa | 17.11% |
Mandiri Saham Dinamis | 16.89% |
Mandiri Investa Ekuitas Dinamis | 15.87% |
BNP Paribas Solaris | 14.34% |
sumber: Infovesta Utama |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati