Mengukur peluang cuan dari saham LQ45



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham indeks LQ45 melesat tajam sepekan terakhir, seiring aksi beli investor asing di pasar saham domestik. Di periode 4-11 November, indeks LQ45 sudah naik 12,66%.

Kenaikan tersebut lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Di periode yang sama, IHSG cuma mencetak kenaikan 7,92%.

Sementara bila dihitung sepanjang kuartal IV berjalan ini, indeks LQ45 sudah menguat 19,38%. Di periode yang sama, IHSG naik 13,13%.


Kenaikan harga saham emiten LQ45 ini memang cukup luar biasa. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) misalnya, naik 25,23% dalam sepekan.

Lantaran harga sejumlah saham LQ45 naik signifikan, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menilai rata-rata saham indeks LQ45 sudah mendekati harga wajar. Bahkan sudah ada yang sedikit di atas harga wajarnya.

Toh ia menilai, masih ada peluang dari saham LQ45. “Sentimen Joe Biden menang pemilu Amerika Serikat, window dressing, serta January effect membuat saham-saham tersebut bisa jadi pilihan,” papar Sukarno.

Apalagi, ada saham-saham LQ45 yang masih jauh dari target harga konsensus analis. Biar lebih jelas, silakan cermati tabel berikut.

Perbandingan Harga Saham LQ45 Saat Ini dan Target Harga Konsensus

Emiten

Kode

Harga (11/11)

Target Harga Konsensus

Potensi Upside

Media Nusantara Citra

MNCN

875

1.375

57,14%

XL Axiata

EXCL

2.340

3.402

45,38%

Gudang Garam

GGRM

42.225

54.355

28,73%

Indofood CBP Sukses Makmur

ICBP

9.600

12.272

27,83%

AKR Corporindo

AKRA

2.860

3.641

27,31%

Sarana Menara Nusantara

TOWR

980

1.242

26,76%

Indofood Sukses Makmur

INDF

7.050

8.882

25,99%

Telekomunikasi Indonesia 

TLKM

3.080

3.872

25,72%

Mitra Keluarga Karyasehat

MIKA

2.300

2.805

21,97%

Kalbe Farma

KLBF

1.470

1.788

21,64%

Hanjaya Mandala Sampoerna

HMSP

1.430

1.739

21,57%

United Tractors

UNTR

21.450

26.001

21,22%

Jasa Marga 

JSMR

4.120

4.975

20,75%

Merdeka Copper Gold

MDKA

1.830

2.131

16,46%

Pakuwon Jati

PWON

454

522

14,95%

Unilever Indonesia

UNVR

7.750

8.874

14,51%

Bukit Asam

PTBA

2.070

2.347

13,39%

PP 

PTPP

1.020

1.156

13,31%

Tower Bersama Infrastructure

TBIG

1.370

1.545

12,75%

Surya Citra Media

SCMA

1.500

1.687

12,44%

Erajaya Swasembada

ERAA

1.800

2.020

12,25%

Adaro Energy

ADRO

1.205

1.348

11,87%

Summarecon Agung

SMRA

750

836

11,47%

Bank Mandiri 

BMRI

6.375

6.993

9,69%

Indo Tambangraya Megah

ITMG

8.525

9.249

8,49%

Perusahaan Gas Negara

PGAS

1.205

1.302

8,03%

Japfa Comfeed Indonesia

JPFA

1.230

1.315

6,91%

Semen Indonesia 

SMGR

11.200

11.821

5,54%

Vale Indonesia

INCO

4.470

4.675

4,59%

Bank Negara Indonesia 

BBNI

5.475

5.708

4,26%

Bank Central Asia

BBCA

32.700

33.838

3,48%

Bank Tabungan Negara 

BBTN

1.600

1.652

3,23%

Bumi Serpong Damai

BSDE

1.035

1.065

2,90%

Ace Hardware Indonesia

ACES

1.715

1.757

2,46%

Ciputra Development

CTRA

895

915

2,23%

Aneka Tambang Tbk

ANTM

1.195

1.196

0,08%

Indocement Tunggal Prakarsa

INTP

14.675

14.625

-0,34%

Astra International

ASII

6.000

5.969

-0,51%

Wijaya Karya 

WIKA

1.390

1.379

-0,83%

Bank Rakyat Indonesia 

BBRI

4.120

3.914

-5,01%

Indah Kiat Pulp & Paper Corp

INKP

9.450

8.950

-5,29%

Bank BTPN Syariah

BTPS

4.300

3.806

-11,49%

Charoen Pokphand Indonesia

CPIN

6.700

5.835

-12,90%

Sri Rejeki Isman

SRIL

224

NA

 
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia

TKIM

6.800

NA

 
 Sumber: Bloomberg

Tabel tersebut menunjukkan saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) punya potensi upside tertinggi, berdasarkan target harga konsensus analis. Sementara harga saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPNIN) sudah jauh di atas target harga konsensus analis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Harris Hadinata