KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi International Tbk (MEDC) berencana melakukan rights issue sebesar 7,5 miliar saham. Rasio pelaksanaan rights issue sebesar 2:5 (baru:lama). Harga pelaksanaan Rp 250 per saham. Jumlah dana yang akan didapatkan MEDC sebanyak-banyaknya Rp 1,87 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja, baik oleh Medco sendiri maupun untuk anak perusahaan. Rights issue atau hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) adalah hak investor untuk memperoleh saham terlebih dahulu ketika perusahaan menerbitkan saham baru. Karena sifatnya hak dan bukan kewajiban, maka investor dapat memilih akan menggunakan hak tersebut atau tidak.
Saat menebus HMETD, maka akan ada penyesuaian harga dan jumlah kepemilikan, menjadi:
Jika ingin mendapatkan HMETD MEDC, harus tercatat sebagai pemilik saham MEDC pada 10 September 2020. Rasio 2:5 berarti pemegang lima saham lama berhak atas dua HMETD. Lalu bagaimana jika tidak mengambil HMETD? Maka kepemilikan saham akan terdilusi. Karena jumlah saham beredar menjadi lebih banyak setelah HMETD dilakukan, sehingga terjadi pengurangan persentase kepemilikan bagi yang tidak mengambil HMETD. HMETD juga berdampak pada perubahan harga yang diperdagangkan. Harga tersebut ditentukan dengan memperhatikan harga penutupan perdagangan saat cum date right MEDC, pada 8 September 2020. Perubahan modal HMETD juga akan berpengaruh dalam struktur modal perusahaan. Ini karena jumlah saham yang beredar lebih banyak pasca HMETD.
Dari tabel di atas bisa dilihat, perubahan jumlah saham yang dimiliki dari 17 miliar menjadi 25 miliar saham. Karena semua pemilik saham menebus HMETD MEDC, maka jumlah persentase kepemilikan tidak berkurang atau terdilusi.
Sementara tabel di atas menggambarkan efek dilusi karena ada pemegang saham yang tidak mengeksekusi HMETD. Dengan asumsi seluruh masyarakat pemilik saham MEDC tidak menebus haknya, maka persentase kepemilikan berubah dari 0,36% menjadi 0,29%.