KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kertas Grup Sinarmas, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (
INKP) akan menggelar ekspansi dengan nilai jumbo. INKP berencana membangun pabrik kertas industri beserta sarana pendukungnya dengan investasi US$ 3,63 miliar. Jika dikonversi dengan asumsi kurs rupiah Rp 14.912 per dolar Amerika Serikat saat ini, jumlah itu setara Rp 54,17 triliun. INKP bakal membangun pabrik kertas industri tersebut di atas lahan dengan luas sekitar 350 hektare di Karawang, Jawa Barat. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), INKP sudah memiliki analisa kelayakan. Kapasitas terpasang dan produksi pabrik ini akan mencapai 3,9 juta ton per tahun. Terdiri dari kertas jenis
industrial white paper 3 juta ton dan
industrial brown paper 900.000 ton per tahun.
INKP memproyeksikan sudah bisa mencatatkan penjualan dari pabrik ini pada tahun 2024. Penjualan industrial paper dari pabrik Karawang ini bisa mendorong penjualan neto INKP sebanyak US$ 1,32 miliar.
Baca Juga: Bangun Pabrik US$ 3,63 Miliar, Indah Kiat (INKP) Akan Minta Restu Pemegang Saham Sebagai informasi, saat ini INKP memiliki fasilitas produksi di Perawang-Riau, Serang-Banten, dan Tangerang-Banten. Total kapasitas produksi pada tahun 2022 adalah 2,95 juta ton pulp, 1,35 juta ton kertas budaya, 2,08 juta ton kertas industri, damn 54.000 ton tissue. Utilisasi kapasitas produksi pabrik INKP saat ini hampir mencapai batas, yakni 95%. Oleh sebab itu, ekspansi pabrik diperlukan untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan produk kertas industri ke depan, baik untuk pasar domestik maupun pasar ekspor. Adapun untuk mencukupi kebutuhan investasi pabrik baru sebesar US$ 3,63 miliar, INKP akan memakai dana internal dan penggalangan dana. Asumsinya, 40% bersumber dari modal sendiri. Sedangkan 60% berasal dari pinjaman bank jangka panjang, dan/atau lembaga keuangan lainnya, dan/atau penerbitan surat utang. Berhubung nilai investasi tersebut melebihi 50% dari jumlah ekuitas, maka INKP akan meminta persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Agenda ini dijadwalkan pada Selasa, 16 Mei 2023.
Baca Juga: Kapasitas Mentok, Indah Kiat (INKP) Akan Membangun Pabrik Baru US$ 3,63 Miliar Prospek dan Rekomendasi Saham
Rencana ekspansi dengan nilai jumbo ini sempat direspons pasar di awal perdagangan Kamis (6/4). Harga saham INKP melesat hingga menyentuh level Rp 7.625 per saham. Namun, sentimen itu hanya sesaat. Saham INKP melandai di sisa perdagangan, dan ditutup ke level Rp 7.275, level harga yang sama dengan akhir perdagangan Rabu (5/4). Secara
year to date pun saham INKP masih memerah 16,62%. Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya melihat penguatan harga INKP hanya euforia sesaat. Menurut Cheril, investasi dengan nilai yang besar itu belum menjadi sentimen yang kuat untuk mendongkrak harga INKP. "Baru rencana, jangka pendek belum terasa. Dampaknya baru terasa dalam jangka panjang," ujar Cheril kepada Kontan.co.id, Kamis (6/4).
Baca Juga: Penjualan Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) Naik Dobel Digit di 2022 Selain itu, prospek bisnis INKP juga tergantung dengan seberapa kondusif aktivitas ekonomi. Meski potensial, namun untuk tahun ini INKP masih punya sejumlah tantangan, termasuk bayang-bayang perlambatan ekonomi secara global. Analis Samuel Sekuritas Indonesia Daniel Widjaja menimpali, ketika beroperasi pabrik baru ini akan memberikan dorongan yang signifikan, terutama untuk segmen
industrial paper. Dengan kapasitas 3,9 juta ton, maka pabrik baru ini akan menambah sekitar 77% dari kapasitas produksi saat ini. "Melihat dari utilisasi produksi yang sudah mendekati 100%, maka (pabrik baru) akan menambah ruang gerak perusahaan untuk mengedepankan inovasi dan volume produksi," terang Daniel. Hanya saja, secara industri, harga
pulp & paper sedang mengalami penurunan. Meski begitu, Daniel menilai ekspansi pabrik ini menjadi langkah yang tepat untuk mempersiapkan tumbuhnya potensi pasar dan menunjang kinerja INKP ke depannya.
Baca Juga: Rekomendasi Saham Sektor Barang Baku yang Sedang Tertekan dan Masuk Fase Distribusi Analis RHB Sekuritas Indonesia, Wendy Chandra, sepakat peningkatan kapasitas produksi akan menjadi katalis positif bagi INKP. Namun, masih perlu waktu karena proses pembangunan hingga memulai operasi setidaknya memakan waktu sekitar dua tahun. Wendy menilai harga saham INKP secara valuasi tergolong murah sehingga menarik untuk dikoleksi. Daniel punya rekomendasi yang sama. Pelaku pasar bisa
buy saham INKP dengan target harga Rp 9.900 per saham. Sedangkan Cheril merekomendasikan
hold saham INKP untuk jangka menengah. Target harga bisa dicermati pada level Rp 7.700 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati