Mengulur potensi fulus Mie Tanpa Tanding



KONTAN.CO.ID - Mi masih menjadi makanan alternatif pengganti nasi untuk kebanyakan masyarakat. Inilah yang membuat CV Top Selera terjun ke bisnis lewat Mie Tanpa Tanding.  

Ini adalah mi ayam ala Taiwan. Untuk menarik minat, Wengku Hari Agung, Marketing Komunikasi CV Top Selera, menyebut proses  pembuatan mi tidak menggunakan air abu. Membuat mi tidak terlalu lunak saat dibawah pulang.  

Usaha ini memang baru dibuka awal Januari kemarin dengan gerai percontohan dan pusat pelatihan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pada 18 September, mereka resmi membuka satu gerai di kawasan Sabang, Jakarta Pusat.


Tidak ingin berlama-lama, Top Selera langsung membuka tawaran kemitraan. Gayung bersambut, calon mitra potensial pun sudah mulai merapat. Meski sejauh ini belum ada kata sepakat.

Agung mengaku perusahaan cukup selektif memilih mitra. Tujuannya, untuk menjaga brand usaha dan memastikan bisnis berjalan dengan baik. Ia sendiri menargetkan bisa menjaring lima mitra sampai akhir tahun ini. "Sudah ada yang minat dari BSD, Jati Asih, dan Kota Tangerang," katanya pada KONTAN.

Gerai mi ini menyasar segmen menengah dengan kisaran harga Rp 12.000 sampai Rp 28.000 per porsi. Tercatat ada sembilan menu yang tersaji di gerai ini. Mulai dari  mie tanpa tanding plus pangsit goreng, mie ayam original, dan mie ayam panggang merah. Plus  tambahan menu ayam panggang, pangsit goreng, jamur, dan ekstra sambal.

Bila tertarik, gerai ini menawarkan kemitraan dengan investasi senilai Rp 250 juta. Fasilitas yang didapat adalah peralatan dapur dan restoran lengkap, bahan baku awal, pelatihan, karyawan, sistem, branding, dan lainnya. Artinya, mitra cukup menyediakan tempat saja, minimal satu unit ruko dua lantai.

Enaknya, kemitraan ini menerapkan sistem full operation dari pusat. Imbasnya, pusat mengenakan bagi hasil dari laba 60% untuk mitra dan sisanya untuk pusat.   

Agung memproyeksi mitra bisa balik modal paling cepat 10 bulan asal sanggpu menjual minimal 200 porsi per hari. Artinya per hari meraup omzet Rp 6 juta dengan margin keuntungan 40% dari total penjualan.

Konsultan usaha Djoko Kurniawan, mengingatkan calon mitra agar melihat betul potensi bisnis dari gerai yang sudah berjalan. Jangan sampai hitungan cantik di awal tetapi berbeda saat dijalankan.

Mumpung baru, ia pun menyarankan pihak pusat membentuk tim audit yang ketat, supaya operasional di antara gerai pusat dan mitra sama dan tidak ada bedanya. Tujuannya adalah supaya kualitas produk dan layanan bisa terpantau. Selanjutnya, promosi secara rutin.     

Mie Tanpa Tanding Jalan Sabang No 23 A Jakarta HP. 081219019061

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Johana K.