Kesibukan serta keruwetan Jakarta dan beberapa kota besar lainnya seringkali menimbulkan ketegangan saraf dan otot. Bagi sebagian orang, ini bukan masalah sepele karena bisa mengganggu kenyamanan dan produktivitas. Kondisi ini membuat usaha pijat refleksi dan berbagai macam pijat kesehatan lainnya marak. Baik itu di salon rumahan, salon di ruko maupun gerai pijat profesional yang cukup besar. Salah satu pemain usaha pijat sehat adalah Tosyma Pijat Sehat. Berdiri sejak 1997, klinik pijat Tosyma menawarkan berbagai layanan pijat, seperti pijat refleksi, pijat tradisional, shiatsu atau terapi saraf terjepit hingga lulur. Adam Nova, pengelola Tosyma, mengatakan, pijat punya banyak manfaat, antara lain meningkatkan energi, kesadaran tubuh, mengurangi stres, meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta mengembalikan stamina. Itu sebabnya, bisnis pijat akan selalu tumbuh dan dibutuhkan. Tentu dengan catatan, layanan pijat harus dilakukan secara profesional. Salah satunya dengan menggunakan tenaga pemijat profesional, yakni mereka yang memahami anatomi tubuh. "Kami tak pakai mesin, semuanya pakai tenaga manusia," ujarnya. Adam mengatakan, untuk menjauhi citra negatif, Tosyma menerapkan aturan ketat. Terapis lelaki hanya untuk memijat pelanggan lelaki, demikian juga perempuan. "Dengan begitu, pasar juga akan terdidik," ujarnya. Ongkos jasa pijat Tosyma tergantung tempat dan pijat yang diinginkan. Pijat refleksi telapak kaki, tangan, pundak, punggung dan kepala, biayanya Rp 30.000 di tempat. Adapun untuk pelanggan yang menginginkan layanan di rumah biayanya Rp 40.000. Pijat tradisional mulai Rp 35.000 hingga Rp 50.000. Gabungan refleksi dan tradisional Rp 50.000-Rp 60.000, serta lulur mulai Rp 35.000 hingga Rp 60.000 dengan durasi 90 menit -120 menit.Adam merupakan pemilik kedua Tosyma. Ia membeli usaha ini dari pemilik sebelumnya pada tahun 1990-an dan mengembangkannya menjadi gerai pijat modern. Tahun 2008, Adam menawarkan konsep kemitraan. Kini, ia memiliki 28 gerai yang tersebar di Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, Kuningan dan Garut. "Kami fokus mengembangkan gerai di pinggiran kota-kota besar," ujarnya. Untuk bergabung dalam kemitraan ini, calon mitra harus menyediakan dana sekitar Rp 135 juta. Modal tersebut sudah mencakup franchise fee Rp 75 juta, biaya operasional Rp 30 juta dan sewa tempat Rp 30 juta. Per bulan, mitra harus menyetor royalty fee 10% dari omzet. Dengan membeli paket tersebut, mitra akan memperoleh lima terapis profesional, empat set kursi refleksi, empat set dipan pijat dan perlengkapan lainnya. Adam menguraikan, di awal usaha, mitra bisa mendapatkan omzet rata-rata Rp 14,4 juta dengan jumlah pengunjung 360 orang sebulan. "Itu paling minimal," ujarnya. Ia pun menaksir waktu balik modal sekitar satu tahun. Tosyma menganjurkan, mitra memilih lokasi strategis di dekat pusat keramaian. Ukuran standar gerai pijat ini 5x12 m². "Lebih bagus lagi jika ruangan lebih besar agar bisa menampung banyak pelanggan," ujarnya. Erwin Halim, konsultan waralaba dari Proverb Consulting, menilai, selain harus memperhatikan penempatan gerai, kualitas terapis sangat menentukan keberhasilan usaha ini. "Dalam bisnis ini, kepuasan pelanggan menjadi utama," ujarnya. Apalagi, kini bisnis pijat kesehatan lumayan menjamur. "Mereka harus punya suatu yang berbeda atau layanan yang lebih inovatif," tandasnya. Tosyma Pijat SehatJl. Siliwangi No. 86Cijoho, KuninganJawa BaratHP. 081802037981Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Mengurut untung dari gerai pijat sehat
Kesibukan serta keruwetan Jakarta dan beberapa kota besar lainnya seringkali menimbulkan ketegangan saraf dan otot. Bagi sebagian orang, ini bukan masalah sepele karena bisa mengganggu kenyamanan dan produktivitas. Kondisi ini membuat usaha pijat refleksi dan berbagai macam pijat kesehatan lainnya marak. Baik itu di salon rumahan, salon di ruko maupun gerai pijat profesional yang cukup besar. Salah satu pemain usaha pijat sehat adalah Tosyma Pijat Sehat. Berdiri sejak 1997, klinik pijat Tosyma menawarkan berbagai layanan pijat, seperti pijat refleksi, pijat tradisional, shiatsu atau terapi saraf terjepit hingga lulur. Adam Nova, pengelola Tosyma, mengatakan, pijat punya banyak manfaat, antara lain meningkatkan energi, kesadaran tubuh, mengurangi stres, meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta mengembalikan stamina. Itu sebabnya, bisnis pijat akan selalu tumbuh dan dibutuhkan. Tentu dengan catatan, layanan pijat harus dilakukan secara profesional. Salah satunya dengan menggunakan tenaga pemijat profesional, yakni mereka yang memahami anatomi tubuh. "Kami tak pakai mesin, semuanya pakai tenaga manusia," ujarnya. Adam mengatakan, untuk menjauhi citra negatif, Tosyma menerapkan aturan ketat. Terapis lelaki hanya untuk memijat pelanggan lelaki, demikian juga perempuan. "Dengan begitu, pasar juga akan terdidik," ujarnya. Ongkos jasa pijat Tosyma tergantung tempat dan pijat yang diinginkan. Pijat refleksi telapak kaki, tangan, pundak, punggung dan kepala, biayanya Rp 30.000 di tempat. Adapun untuk pelanggan yang menginginkan layanan di rumah biayanya Rp 40.000. Pijat tradisional mulai Rp 35.000 hingga Rp 50.000. Gabungan refleksi dan tradisional Rp 50.000-Rp 60.000, serta lulur mulai Rp 35.000 hingga Rp 60.000 dengan durasi 90 menit -120 menit.Adam merupakan pemilik kedua Tosyma. Ia membeli usaha ini dari pemilik sebelumnya pada tahun 1990-an dan mengembangkannya menjadi gerai pijat modern. Tahun 2008, Adam menawarkan konsep kemitraan. Kini, ia memiliki 28 gerai yang tersebar di Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, Kuningan dan Garut. "Kami fokus mengembangkan gerai di pinggiran kota-kota besar," ujarnya. Untuk bergabung dalam kemitraan ini, calon mitra harus menyediakan dana sekitar Rp 135 juta. Modal tersebut sudah mencakup franchise fee Rp 75 juta, biaya operasional Rp 30 juta dan sewa tempat Rp 30 juta. Per bulan, mitra harus menyetor royalty fee 10% dari omzet. Dengan membeli paket tersebut, mitra akan memperoleh lima terapis profesional, empat set kursi refleksi, empat set dipan pijat dan perlengkapan lainnya. Adam menguraikan, di awal usaha, mitra bisa mendapatkan omzet rata-rata Rp 14,4 juta dengan jumlah pengunjung 360 orang sebulan. "Itu paling minimal," ujarnya. Ia pun menaksir waktu balik modal sekitar satu tahun. Tosyma menganjurkan, mitra memilih lokasi strategis di dekat pusat keramaian. Ukuran standar gerai pijat ini 5x12 m². "Lebih bagus lagi jika ruangan lebih besar agar bisa menampung banyak pelanggan," ujarnya. Erwin Halim, konsultan waralaba dari Proverb Consulting, menilai, selain harus memperhatikan penempatan gerai, kualitas terapis sangat menentukan keberhasilan usaha ini. "Dalam bisnis ini, kepuasan pelanggan menjadi utama," ujarnya. Apalagi, kini bisnis pijat kesehatan lumayan menjamur. "Mereka harus punya suatu yang berbeda atau layanan yang lebih inovatif," tandasnya. Tosyma Pijat SehatJl. Siliwangi No. 86Cijoho, KuninganJawa BaratHP. 081802037981Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News