JAKARTA. Di era digital ini, hampir semua orang dituntut memiliki keahlian dasar menggunakan komputer. Tak terkecuali anak-anak sekolah. Maka, usaha kursus komputer pun menjamur. Salah satunya Interaktif Komputer di Malang, Jawa Timur. Usaha ini didirikan oleh Lusiana Sugiarto dengan konsep pendidikan komputer khusus anak. Selain pengenalan dasar menggunakan komputer, anak-anak juga akan diajari menggambar dan berhitung lewat komputer. “Keunggulan kami adalah membuat sendiri software sehingga mudah dipakai oleh anak-anak,” ujar Lusi, panggilan akrab dari Lusiana. Lusi memodifikasi software dengan tampilan pengoperasian (user interface) yang mudah dimengerti anak-anak. Kurikulum yang ditawarkan tidak hanya khusus untuk anak-anak, tapi juga ada pengoperasian Adobe Photoshop, Corel Draw dan animasi dasar. Tarif mengikuti kursus komputer mulai Rp 400.000 hingga Rp 500.000, tergantung kurikulum yang diambil. Siswa akan mendapat jatah 24 kali pertemuan. Dalam satu minggu, siswa bisa memilih dua kali pertemuan atau hanya satu kali pertemuan. Masing-masing pertemuan berdurasi satu jam.Untuk mengembangkan bisnisnya, Lusi membuka tawaran kemitraan sejak 2006 silam. Saat ini total gerai Interaktif Komputer sudah ada sembilan, dengan rincian satu gerai milik pusat yang berlokasi di Malang. Sisanya milik mitra yang tersebar di Blitar, Tulungagung, Ponorogo, Madiun, Probolinggo, Kraksaan, Sidoarjo dan Sumenep.Kemitraan ini mematok biaya investasi sebesar Rp 25 juta untuk di Pulau Jawa dan Rp 35 juta untuk mitra di luar Pulau Jawa. Mitra akan mendapat sistem dan prosedur kursus, hak menggunakan merek Interaktif Komputer, pelatihan empat tenaga pengajar selama dua minggu di Malang (di luar biaya akomodasi), serta software pendukung hasil pengembangan Interaktif Komputer. Selain itu, ada juga perlengkapan promosi, seperti 5.000 lembar brosur, banner, spanduk dan stempel. Untuk peralatan komputernya, mitra harus membelinya sendiri. Menurut Lusi, mitra harus memiliki minimal enam unit komputer dalam satu gerainya.Ia menargetkan, satu gerai mitra bisa mendapat omzet sebesar Rp 20 juta per bulan. Dengan laba bersih sekitar 20%, maka mitra diperkirakan sudah bisa balik modal dalam waktu tiga tahun hingga empat tahun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Mengutak-atik laba dari kursus komputer
JAKARTA. Di era digital ini, hampir semua orang dituntut memiliki keahlian dasar menggunakan komputer. Tak terkecuali anak-anak sekolah. Maka, usaha kursus komputer pun menjamur. Salah satunya Interaktif Komputer di Malang, Jawa Timur. Usaha ini didirikan oleh Lusiana Sugiarto dengan konsep pendidikan komputer khusus anak. Selain pengenalan dasar menggunakan komputer, anak-anak juga akan diajari menggambar dan berhitung lewat komputer. “Keunggulan kami adalah membuat sendiri software sehingga mudah dipakai oleh anak-anak,” ujar Lusi, panggilan akrab dari Lusiana. Lusi memodifikasi software dengan tampilan pengoperasian (user interface) yang mudah dimengerti anak-anak. Kurikulum yang ditawarkan tidak hanya khusus untuk anak-anak, tapi juga ada pengoperasian Adobe Photoshop, Corel Draw dan animasi dasar. Tarif mengikuti kursus komputer mulai Rp 400.000 hingga Rp 500.000, tergantung kurikulum yang diambil. Siswa akan mendapat jatah 24 kali pertemuan. Dalam satu minggu, siswa bisa memilih dua kali pertemuan atau hanya satu kali pertemuan. Masing-masing pertemuan berdurasi satu jam.Untuk mengembangkan bisnisnya, Lusi membuka tawaran kemitraan sejak 2006 silam. Saat ini total gerai Interaktif Komputer sudah ada sembilan, dengan rincian satu gerai milik pusat yang berlokasi di Malang. Sisanya milik mitra yang tersebar di Blitar, Tulungagung, Ponorogo, Madiun, Probolinggo, Kraksaan, Sidoarjo dan Sumenep.Kemitraan ini mematok biaya investasi sebesar Rp 25 juta untuk di Pulau Jawa dan Rp 35 juta untuk mitra di luar Pulau Jawa. Mitra akan mendapat sistem dan prosedur kursus, hak menggunakan merek Interaktif Komputer, pelatihan empat tenaga pengajar selama dua minggu di Malang (di luar biaya akomodasi), serta software pendukung hasil pengembangan Interaktif Komputer. Selain itu, ada juga perlengkapan promosi, seperti 5.000 lembar brosur, banner, spanduk dan stempel. Untuk peralatan komputernya, mitra harus membelinya sendiri. Menurut Lusi, mitra harus memiliki minimal enam unit komputer dalam satu gerainya.Ia menargetkan, satu gerai mitra bisa mendapat omzet sebesar Rp 20 juta per bulan. Dengan laba bersih sekitar 20%, maka mitra diperkirakan sudah bisa balik modal dalam waktu tiga tahun hingga empat tahun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News