KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perhubungan (Menhub) akan membuka opsi dengan mengundang pihak swasta jika harga avtur masih mahal. "Kalau sampai tidak ada penurunan harga bulan Februari akan kita masukkan operator yang lain," kata Menhub Budi Karya Sumadi, Senin (25/11).
Baca Juga: Kemenhub minta adanya penyesuaian harga avtur Pasalnya, kata Budi, sejumlah rute penerbangan di Indonesia Timur seperti Sulawesi Utara tutup. "Kami minta minggu-minggu ini ada rapat. ada satu
case penerbangan tidak menerbangi beberapa pulau di Sulawesi Utara, untuk itu kami minta Pertamina untuk me-
rebalancing segera beberapa titik tersebut," ucap dia.
Managing Director Lion Air Group, Daniel Putut mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala Daerah terkait sejumlah rute penerbangan yang tutup di sejumlah daerah. Daniel mengatakan, penutupan rute itu selain karena rendahnya permintaan moda transportasi udara yang rendah dan tingginya harga avtur. "Kami memutuskan untuk tidak menerbangkan dulu penerbangan-penerbangan di kepulauan di Sulawesi. Kami akan melaksanakan konsolidasi sampai dengan ada kesepakatan bahwa semua
stakeholder akan bersedia berkorban membantu untuk dapat berjalannya penerbangan di Sulawesi Utara tersebut," ucap Daniel.
Baca Juga: Pertamina sambut positif rencana Menhub bila perusahaan swasta pasok avtur Direktur Operasi Garuda Indonesia, Bambang Adisurya Angkasa, mengakui tutupnya sejumlah rute penerbangan seperti Jambi Batam dan rute di wilayah Indonesia Timur karena mahalnya harga avtur. Sebab itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kepala Daerah terkait permintaan moda transportasi udara di daerah. "Terkait dengan tutupnya beberapa rute seperti Jambi-Batam dan beberapa rute lain di wilayah timur memang kita mengalami kondisi yang cukup berat, di satu sisi BUMN sebagaimana garuda untuk tetap bisa
survive dalam kondisi yang demikian tetapi di sisi lain memang kebutuhan untuk menerbangi daerah-daerah
remote ini menjadi penting juga karena peranan garuda tidak hanya mencari untuk tapi juga bagaimana mendukung pembangunan," ucap Bambang.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Korporat PT Pertamina, Basuki Trikora Putra, mengatakan, rantai distribusi di Indonesia yang terbilang cukup kompleks membuat harga avtur menjadi mahal. Selain itu, penetapan harga avtur mengacu pada
Mean of Platts Singapore (MOPS).
Baca Juga: Pertamina sebut mahalnya harga avtur disebabkan karena kondisi geografis "Sehingga memang dalam penetapan harga ini memang ada perbedaan, kami menetapkan harga avtur berbeda-beda untuk wilayah di Indonesia," ucap Basuki. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .