JAKARTA. Menteri Perhubungan EE Mangindaan menyatakan, kegagalan uji emisi mobil Esemka tidak berasal dari tekanan dari pihak lain, termasuk dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). "Tidak ada tekanan. Yang penting aturan, mau tekanan dari mana pun kalau aturannya sudah ada, kami tidak bisa (diteken/izin)," kata Mangindaan kepada para wartawan di halaman Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/3). Menurut dia, standar emisi mobil Esemka seharusnya membuang karbon dioksida (CO) 5 gram per km dan HC+NOx standar 0,70 gram per km. Namun, kenyataannya gas buangan emisi mobil Esemka Rajawali masih tinggi, yaitu kadar CO sebesar 11,63 gram per km dan HC+NOx sebesar 2,69 gram per km.
Menhub: Esemka gagal bukan karena ada tekanan
JAKARTA. Menteri Perhubungan EE Mangindaan menyatakan, kegagalan uji emisi mobil Esemka tidak berasal dari tekanan dari pihak lain, termasuk dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). "Tidak ada tekanan. Yang penting aturan, mau tekanan dari mana pun kalau aturannya sudah ada, kami tidak bisa (diteken/izin)," kata Mangindaan kepada para wartawan di halaman Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/3). Menurut dia, standar emisi mobil Esemka seharusnya membuang karbon dioksida (CO) 5 gram per km dan HC+NOx standar 0,70 gram per km. Namun, kenyataannya gas buangan emisi mobil Esemka Rajawali masih tinggi, yaitu kadar CO sebesar 11,63 gram per km dan HC+NOx sebesar 2,69 gram per km.