Menhub minta Pelni tingkatkan keterisian arus balik tol laut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendorong tingkat keterisian arus balik pengangkutan program tol laut lebih maksimal lagi. Pasalnya, selama ini muatan balik hanya berkisar antara 10% sampai 20%.

Dengan begitu, Menhub meminta PT Pelni (Persero) untuk meningkatkan menjadi ke angka 30%. Di targetkan pertengahan tahun 2019 nanti, tingkat keterisian tersebut sudah berjalan sesuai rencana.

Apabila tidak, Budi Karya akan mengancam mencabut subsidi tol laut dan akan diberikan kepada swasta jika tidak mampu memenuhi target dari Menhub.


"Intinya saya kasih target ke PT Pelni arus balik harus 30%, kalau tidak akan dikasih ke swasta," kata Budi Karya di Jakarta, Rabu (24/10).

Menhub mengakui program tol laut memang belum maksimal. Utamanya belum merata di beberapa wilayah Indonesia Timur. Semisal, di Papua terdapat kota-kota yang masih belum tersentuh oleh pemerintah. Padahal, barang yang diangkut seperti jagung bisa dioptimalkan menggunakan tol laut.

Untuk menggenjot itu, Menhub juga tengah menggiatkan kembali program Rumah Kita agar lebih banyak lagi komoditas yang dapat terdistribusikan. Maka itu, kerjasama dengan BUMN maupun swasta akan lebih ditingkatkan lagi.

Dari sisi pengawasan, Menhub juga akan lebih memperbaiki lagi agar program tol laut ini bisa terkontrol. Di antaranya dengan melibatkan pihak-pihak tertentu dan menggunakan IT untuk memonitor berapa volumenya, siapa yang beli dan sebagainya. "Kita tidak mau itu dinikmati oleh spekulan," jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Narita Indrastiti