Menhub Prediksi 3,94 Juta Penumpang Kereta Api Selama Nataru 2025/2026



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah penumpang kereta api jarak jauh pada masa Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2025/2026) mencapai sekitar 3,94 juta orang. Angka tersebut setara dengan 3,29% dari total potensi pergerakan masyarakat nasional selama periode libur akhir tahun.

Prediksi tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub. Seiring dengan tingginya potensi penumpang, Menhub menegaskan pentingnya peningkatan manajemen keselamatan di sektor perkeretaapian.

“Manajemen keselamatan perkeretaapian harus ditingkatkan dan dijalankan secara disiplin serta terukur, terutama pada masa angkutan Nataru yang merupakan periode paling krusial,” ujar Menhub Dudy saat Apel Gelar Pasukan Posko Angkutan Nataru 2025/2026 di Stasiun Gambir, Jakarta, Sabtu (20/12/2025).


Baca Juga: Korlantas Polri Pastikan Tak Ada One Way Nasional Saat Libur Nataru 2025/2026

Menurut Dudy, beban layanan kereta api pada masa Nataru tidak hanya tinggi, tetapi juga berlangsung lebih panjang dibandingkan periode angkutan reguler. Karena itu, kesiapan operasional dan keselamatan harus berada pada level tertinggi.

Ia menjelaskan, penguatan manajemen keselamatan meliputi penyiagaan personel yang memadai dan profesional, pemantauan intensif prasarana jalan rel, serta kesiapan peralatan dan sarana penanganan gangguan. Selain itu, diperlukan mitigasi khusus di wilayah rawan banjir dan longsor, serta penguatan pengamanan perlintasan sebidang berisiko tinggi.

“Keselamatan harus menjadi budaya dan dikelola secara preventif berbasis data lapangan, bukan sekadar reaksi terhadap kejadian,” kata Dudy.

Menhub juga menilai kereta api memiliki peran strategis sebagai tulang punggung mobilitas nasional selama libur Nataru. Setiap gangguan pada layanan kereta api berpotensi menimbulkan efek berantai terhadap sektor transportasi lain, termasuk jalan raya, bandara, dan pelabuhan, serta berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat.

Selain faktor teknis dan cuaca ekstrem, Dudy mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap faktor non-teknis, termasuk aspek keamanan dan ketertiban di lingkungan perkeretaapian. Ia menegaskan bahwa keselamatan kereta api merupakan hasil koordinasi lintas sektor.

“Keselamatan perkeretaapian bukan hanya tanggung jawab PT KAI, tetapi membutuhkan sinergi dengan Kemenhub, TNI, Polri, BMKG, BASARNAS, pemerintah daerah, dan seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya.

Secara khusus, Menhub meminta PT KAI bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub memberi perhatian serius pada pengamanan dan penataan perlintasan sebidang, baik resmi maupun yang masih digunakan masyarakat.

Berdasarkan survei BKT Kemenhub, total pergerakan masyarakat pada masa Nataru 2025/2026 diperkirakan mencapai 119,5 juta orang. Dari jumlah tersebut, kereta api jarak jauh diperkirakan melayani sekitar 3,94 juta penumpang.

Stasiun Pasar Senen diproyeksikan menjadi stasiun asal terpadat dengan porsi 19,35% atau sekitar 1,21 juta penumpang. Sementara itu, Stasiun Yogyakarta diprediksi menjadi stasiun tujuan terpadat dengan porsi 12,90% atau sekitar 805 ribu penumpang.

Baca Juga: Sambut Libur Nataru, Menteri PU: Tingkat Kemantapan Jalan Capai 93,65%

Selanjutnya: Gemini 3.0 Wujudkan Impian AI Google Larry Page 25 Tahun Lalu

Menarik Dibaca: Dana Transaksi Tidak Sesuai? Ini Cara Mudah Atur Selisih Pencairan Dana Merchant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News