BOGOR. Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan pihaknya terus melakukan evaluasi untuk mencegah terjadinya kecelakaan di sejumlah perlintasan Kereta Api. Salah satu solusi yang tengah dipertimbangkan adalah membangun flyover untuk jalan kelas 3 dan underpass untuk jalan kelas 1. "Tadi di rumah sakit bersama Wakil Gubernur (DKI) dan PT KAI disepakati secepatnya rapat untuk memulai pembangunan elevated dan underpass. Kalau tidak salah ada 15 titik, termasuk yang di Bintaro," tutur Mangindaan saat ditemui di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/12). Mangindaan bilang dalam rapat tersebut mereka sepakat bahwa di jalan kelas 3 yang dibangun adalah elevated dan kalau di jalan kelas 1, karena jalannya besar akan dibangun underpass. Dengan demikian, diharapkan kecelakaan dan kemacetan akan berkurang di Ibu Kota. Menurut Mangindaan, pihaknya telah membicarakan pembangunan elevated dan underpass dua tahun lalu. Namun rencana pembangunan tersebut terhambat di anggaran pemerintah DKI. "Mereka (pemda DKI) kemudian bicara dengan DPRD, mungkin itu yang lama. Anggarannya triliunan, saya lupa besarannya," tambahnya. Politisi Partai Demokrat ini bilang sebenarnya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sudah siap melakukan pembangunan asal sudah diputuskan untuk dibangun. Nah sekarang, kata Mangindaan, semua pemangku kepentingan sudah setuju pembangunan jalan tersebut. Sebagian besar jalan yang akan dibangun nantinya adalah elevated. "Diutamakan di jalan ramai, rata-rata kelas 1 dengan underpass, beberapa kelas 3 seperti yang kemarin akan di elevated," ujar Mangindaan. Pembangunan elevated dan underpass ini kembali mencuat sebagai buntut kecelakaan di perlintasan kereta api Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Pemprov DKI langsung berkoordinasi untuk meminimalkan perlintasan sebidang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Menhub: Underpass KA dibangun di jalan kelas 1
BOGOR. Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan pihaknya terus melakukan evaluasi untuk mencegah terjadinya kecelakaan di sejumlah perlintasan Kereta Api. Salah satu solusi yang tengah dipertimbangkan adalah membangun flyover untuk jalan kelas 3 dan underpass untuk jalan kelas 1. "Tadi di rumah sakit bersama Wakil Gubernur (DKI) dan PT KAI disepakati secepatnya rapat untuk memulai pembangunan elevated dan underpass. Kalau tidak salah ada 15 titik, termasuk yang di Bintaro," tutur Mangindaan saat ditemui di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/12). Mangindaan bilang dalam rapat tersebut mereka sepakat bahwa di jalan kelas 3 yang dibangun adalah elevated dan kalau di jalan kelas 1, karena jalannya besar akan dibangun underpass. Dengan demikian, diharapkan kecelakaan dan kemacetan akan berkurang di Ibu Kota. Menurut Mangindaan, pihaknya telah membicarakan pembangunan elevated dan underpass dua tahun lalu. Namun rencana pembangunan tersebut terhambat di anggaran pemerintah DKI. "Mereka (pemda DKI) kemudian bicara dengan DPRD, mungkin itu yang lama. Anggarannya triliunan, saya lupa besarannya," tambahnya. Politisi Partai Demokrat ini bilang sebenarnya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sudah siap melakukan pembangunan asal sudah diputuskan untuk dibangun. Nah sekarang, kata Mangindaan, semua pemangku kepentingan sudah setuju pembangunan jalan tersebut. Sebagian besar jalan yang akan dibangun nantinya adalah elevated. "Diutamakan di jalan ramai, rata-rata kelas 1 dengan underpass, beberapa kelas 3 seperti yang kemarin akan di elevated," ujar Mangindaan. Pembangunan elevated dan underpass ini kembali mencuat sebagai buntut kecelakaan di perlintasan kereta api Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Pemprov DKI langsung berkoordinasi untuk meminimalkan perlintasan sebidang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News