JAKARTA. Pemerintah kembali menegaskan penyebab banjir bandang di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat bukan karena pembalakan liar. Penyebab, banjir bandang karena adanya luapan air di daerah aliran sungai (DAS) Manggarai yang mencapai 2.100 hektare.Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengakui memang ada penebangan liar di Papua. Namun dia mengatakan bukan di daerah sekitar Wasior.Nah, banjir yang terjadi di Wasior, menurut Zulkifli lebih karena adanya palung yang tersumbat tanah longsor setelah terjadi hujan selama hujan empat hari berturut-turut. Ketika volume palung sudah penuh namun masih saja terisi air akibat hujan maka tanggul akan jebol dan air akan mengalir ke Wasior. "Ini mirip dengan peristiwa di Panti, Jember," tambah Zulkifli, Selasa (12/10).Bukti lainnya jika penyebab banjir itu bukan karena penebangan liar adalah adanya endapan kayu yang kulitnya terkelupas dan bersih. Zulkifli mengatakan, bukti ini menunjukkan bahwa kayu-kayu tersebut sudah lama tergenang di dalam palung. Dia juga menambahkan bahwa jika memang terjadi penebangan liar maka lahan tidak akan menjadi gundul,tapi masih akan terdapat semak belukar yang mampu menahan air hujan untuk tidak jadi banjir bandang.Untuk mencegah banjir bandang kembali terulang, Kementerian Kehutanan sedang menyusun rencana Tata Ruang Papua Barat. "Nantinya jangan sampai ada wilayah pemukiman penduduk di daerah-daerah rawan", tegasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Menhut: Bencana Wasior karena palung tersumbat
JAKARTA. Pemerintah kembali menegaskan penyebab banjir bandang di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat bukan karena pembalakan liar. Penyebab, banjir bandang karena adanya luapan air di daerah aliran sungai (DAS) Manggarai yang mencapai 2.100 hektare.Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengakui memang ada penebangan liar di Papua. Namun dia mengatakan bukan di daerah sekitar Wasior.Nah, banjir yang terjadi di Wasior, menurut Zulkifli lebih karena adanya palung yang tersumbat tanah longsor setelah terjadi hujan selama hujan empat hari berturut-turut. Ketika volume palung sudah penuh namun masih saja terisi air akibat hujan maka tanggul akan jebol dan air akan mengalir ke Wasior. "Ini mirip dengan peristiwa di Panti, Jember," tambah Zulkifli, Selasa (12/10).Bukti lainnya jika penyebab banjir itu bukan karena penebangan liar adalah adanya endapan kayu yang kulitnya terkelupas dan bersih. Zulkifli mengatakan, bukti ini menunjukkan bahwa kayu-kayu tersebut sudah lama tergenang di dalam palung. Dia juga menambahkan bahwa jika memang terjadi penebangan liar maka lahan tidak akan menjadi gundul,tapi masih akan terdapat semak belukar yang mampu menahan air hujan untuk tidak jadi banjir bandang.Untuk mencegah banjir bandang kembali terulang, Kementerian Kehutanan sedang menyusun rencana Tata Ruang Papua Barat. "Nantinya jangan sampai ada wilayah pemukiman penduduk di daerah-daerah rawan", tegasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News