Menhut: sawit tingkatkan produktivitas ekonomi



JAKARTA. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mendukung pembukaan hutan di sepanjang Perbatasan Kalimantan-Malaysia yang direncanakan menjadi perkebunan kelapa sawit. Menurutnya, hal ini dapat mempercepat kemajuan pembangunan di daerah perbatasan yang selama ini banyak tertinggal.

Demikian diungkapkan Zulkifli ketika dijumpai Kontan seusai Raker dengan Komisi IV DPR RI, Senin (10/6). Menhut Zulkifli, selama ini daerah perbatasan banyak tertinggal dalam hal kesejahteraan. Bahkan, dengan daerah perbatasan yang ada di sisi Malaysia, perbatasan Indonesia yang terletak di Kalimantan juga tertinggal.

Kondisi ini, menurut politisi PAN tersebut, menekankan pentingnya pembangunan yang dapat meningkatkan produktivitas ekonomi. "Tidak hanya pembangungan perkebunan kelapa sawit, tetapi juga pembangunan infrastruktur dan sebagainya,"kata Zulkifli.


Terkait tudingan bahwa Tanaman Sawit dapat merusak ekosistem lingkungan mengingat sifat tanaman tersebut yang sangat boros air, Zulkifli menegaskan, bahwa aspek ekonomi lebih sawit memiliki peran penting. "Soal dampak bagi lingkungan, kan nanti tinggal dilihat Amdalnya bagaimana," tegas dia.

Seperti diketahui, pemerintah berencana membuka perkebunan kelapa sawit di sepanjang hutan perbatasan wilayah Kalimantan dan Malaysia. Namun, rencana itu mendapat kritik tajam dari berbagai kalangan.

Salah satu kritik itu dilontarkan oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia mengenai sifat tanaman sawit yang rakus air. Satu batang pohonnya membutuhkan enam hingga delapan liter air per hari. Kebutuhan yang tinggi ini pada akhirnya akan menghilangkan tali-tali air atau mata air yang berada di kawasan sekitar perkebunan sawit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan