KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyaksikan keindahan dan menggambarkannya dalam satu exposure (keterpaparan), tentu membutuhkan usaha. Sejatinya, untuk mencari obyek tersebut, tidak perlu mencari lokasi yang jauh dan belum tentu bermakna bagi banyak orang. Hal tersebut ditunjukkan komunitas fotografi dan komunitas drone (pesawat nir-awak) yang kerap perlu berburu (hunting) mencari lokasi yang menarik dijadikan objek foto, dengan lokasi yang terbuka di alam bebas. Dalam kesempatan ini, mereka membidik salah satu lokasi keindahan di New CBD (Central Business Distric) di selatan Jakarta yaitu IZZARA Apartment dan SIMA Office Tower.
"Bersama komunitas fotografi dan komunitas drone, pada kesempatan kali ini kami berkumpul untuk berdiskusi/melakukan talkshow," ujar Arbain Rambey, fotografer senior yang menjadi pembicara pada kegiatan ini, sebagaimana rilis yang diterima KONTAN. Kegiatan berlangsung pada Minggu (2/9) lalu di lobi IZZARA Apartment Jl. TB Simatupang Kav. 16 – 17, Cilandak, Jakarta Selatan. Acara ini juga dimeriahkan dengan lomba foto, untuk mengapresiasi keberadaan komunitas ini, dengan total hadiah senilai Rp 5 juta. Di acara tersebut, Arbain memberikan ulasan singkat mengenai seni dan teknik fotografi jurnalistik yang berkembang demikian pesat, sejalan dengan teknologi yang terus berubah dari waktu ke waktu. Hal tersebut tercermin baik dalam harga jual kamera yang dinamis, serta perkembangan teknologi kamera mirrorless (tanpa cermin) sebagai tantangan baru dunia fotografi. Adapun materi talkshow membahas mengenai sejumlah teknik pointers apa saja untuk keperluan memotret, baik interior maupun eksterior ruangan, termasuk soal teknis perspektif. Sebab, menurut Arbain, salah satu tantangan memfoto objek yang secara keseluruhan masih dalam proses pengerjaan adalah bagaimana memanfaatkan berbagai sudut (angle) pada satu objek yang sama. Untuk itu, perlu jam terbang dan pengalaman yang harus teruji oleh waktu. Itu sebabnya, fotografer harus terus mengasah keahliannya dengan mengikuti berbagai lomba, sehingga nantinya pandai mengambil objek bagian bangunan yang “bebas debu” sebagai tantangan. Perlu dibedakan antara kebutuhan foto komersial dengan foto seni keindahan. Tema yang diangkat dalam kegiatan kali ini yaitu “Beauty of Simatupang Landmark.” Alasan membidik lokasi ini karena apabila dipandang baik dari segi lay out maupun desain interior, bangunan ini memiliki desain indah, unik, harmoni dan sempurna, serta menggambarkan profil bangunan yang bercita rasa tinggi. Hal ini diyakini oleh komunitas pencinta fotografi dan drone, yang memandang bangunan arsitektur ini layak menjadi objek foto landscape, baik menggunakan teknik digital maupun pesawat nir-awak.
Dalam lomba ini, seluruh hasil karya para peserta akan diunggah ke media sosial dengan hastag #thebeautyofsimatupanglandmark #Izzara #LombafotoIzzara, dan secara langsung dinilai oleh Arbain, sampai batas waktu penjurian tanggal 9 September 2018. Hasilnya akan diumumkan di tanggal sama, melalui media sosial. Terkait hal tersebut, Arbain mengemukakan, saat ini dunia digital sudah memporak-porandakan berbagai asumsi, termasuk rekam jejak seseorang. "Ketika mencari seorang calon pegawai, sudah tidak lagi melihat referensinya secara tertulis, namun melihat personality-nya melalui sejumlah akun yang dimiliki seperti Instagram, Facebook dan Twitter," ungkap dia. Arbain juga memamerkan karyanya seputar keindahan IZZARA Apartment dan SIMA Office Tower pada 2 September hingga 2 Oktober 2018 di lobi IZZARA Apartment. Pameran ini terbuka untuk umum dan masyarakat dapat menyaksikan secara langsung hasil karya Arbain Rambey. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sandy Baskoro