Menikmati laba usaha burger hitam



Bisnis kuliner berkonsep food truck kini makin banyak yang menawarkan kemitraan usaha. Salah satunya Fat Belly Truck asal Tangerang.

Usaha yang mengusung menu makanan western, seperti burger, hot dog, dan olahan ikan serta ayam berwarna serba hitam ini beroperasi sejak Maret 2014. Fat Belly Truck mulai menawarkan kemitraan usaha di awal tahun ini.

Sudah ada dua gerai food truck milik pusat yang beroperasi. Sementara gerai mitra baru akan buka dalam waktu dekat di Palembang.

Evan Satria, pemilik Fat Belly Truck, mengatakan, ada dua paket investasi yang ditawarkan: paket gold senilai Rp 80 juta dan platinum seharga Rp 150 juta.

Mitra usaha akan mendapatkan fasilitas pelatihan karyawan, lisensi merek Fat Belly Truck selama lima tahun, sekaligus berhak menjual berbagai menu dalam daftar Fat Belly. Setelah kerjasama lima tahun berakhir, biaya perpanjangan akan disepakati selanjutnya.

Kelebihan paket platinum terletak pada hak lisensi untuk memegang satu wilayah tertentu. Maksudnya, jika suatu saat ada penambahan mitra baru di wilayah yang sama, mitra pemegang paket platinum berhak menerima biaya royalti dari mitra baru tersebut. Biaya royalti yang dikutip mitra sebesar 8% dari omzet per bulan. 

Adapun kebutuhan pembukaan usaha lainnya, seperti pengadaan food truck, perlengkapan dapur, bahan baku, karyawan, sampai interior ditanggung oleh mitra usaha. Mitra wajib membeli bahan baku utama, seperti tepung untuk membuat roti, bubuk arang hitam, bumbu daging, tepung krispi dan saus barbeque ke pusat.

Meski usaha Fat Belly Truck berkonsep food truck, Evan membebaskan mitranya untuk memilih tiga konsep secara mandiri, yakni gerai, mini truck, dan truck

Target 10 mitra

Jika mitra membutuhkan pemasok seperti untuk perlengkapan dapur atau food truck, pusat akan merekomendasikan beberapa pemasok. Mitra juga bisa merekomendasikan pemasok lain, asal sudah disurvei terlebih dahulu oleh pusat.

Menu favorit dari tempat ini, misalnya, bull dog, fatty burger, fish black. Harga menu yang ditawarkan berkisar Rp 35.000–Rp 50.000 per porsi.

Estimasi omzet per bulan mencapai Rp 120 juta hingga Rp 135 juta, dengan laba bersih sekitar hingga 50% dari omzet. "Bahkan bisa lebih jika rajin mengikuti event-event food truck. Rata-rata Fat Belly Truck bisa dapat omzet Rp 200 juta selama 10 hari masa event,” ujarnya.

Targetnya akan ada minimal 10 mitra yang bergabung di tahun ini.

Menurut Pietra Sarosa, konsultan waralaba dari Sarosa Consulting Group, waralaba food truck sifatnya mobile sehingga harus lebih ditata area berjualannya untuk meminimalisir konflik jika mitra makin banyak. Tapi, tetap yang utama adalah citarasa menu harus sesuai dengan lidah masyarakat. 

Fat Belly Truck           Cluster San Lorenzo Blok SL 2 No. 26, Gading Serpong, Tangerang.  HP: 081282262070 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan