Menilik Ambisi Telkom (TLKM) Kuasai Pasar Data Center



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) terus mengembangkan segmen business to business (B2B) salah satunya lini bisnis data center melalui PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC). 

Telkom berencana untuk ekspansi di Batam melalui pembangunan Hyperscale Data Center (HDC) di Kabil Integrated Industrial Estate (KIIE) Batam berkapasitas ultimate 51 MW IT load. 

VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko menjelaskan NeutraDC terus melakukan berbagai persiapan menuju tahap konstruksi di Batam. 


"Sedang persiapan menuju konstruksi yang dijadwalkan akan dimulai pada awal tahun depan," jelas dia kepada Kontan, Rabu (22/11). 

HDC Batam akan dibangun di atas lahan seluas sekitar 5 Ha. Pada fase awal pembangunan, akan dimulai dengan IT load sekitar 5 MW pada 2025 dan akan terus ditingkatkan. 

Nantinya, HDC Batam milik NeutraDC ini tidak hanya akan melayani berbagai kebutuhan bisnis di dalam negeri, tetapi menjadi salah satu pintu masuk bagi hyperscale ke Indonesia.

Baca Juga: Telkom (TLKM) Yakin Kinerja akan Terus Bertumbuh di Kuartal IV-2023 dan 2024

Per September 2023, Grup Telkom telah memiliki 32 data center. Ini terdiri dari 27 data center domestik dan lima data center internasional. 

"Data center internasional Grup Telkom tersebar di empat negara dengan rata-rata tingkat utilisasi 70 dan kapasitas IT load 42 MW," kata Andri. 

Andri mengungkapkan potensi bisnis data center di Indonesia masih prospektif dengan pertumbuhan permintaan yang paling tinggi di Asia Tenggara. 

Untuk memanfaatkan peluang tersebut, TLKM telah menjadi colocation partner untuk pelanggan hyperscale, enterprise dan edge sekaligus sebagai digital infrastructure partner hub. 

Selain itu, kami juga melakukan strategic partnership dengan global player di Data Center Batam. Tak hanya sampai itu, Andri mengatakan TLKM terbuka dengan proyek strategis lainnya. 

"Telkom terbuka untuk kerja sama dengan strategic partner guna memberikan layanan bagi ekosistem digital Indonesia dan juga lingkup regional," tandasnya. 

Rekomendasi Saham 

Research Analyst Panin Sekuritas Aqil Triyadi menjelaskan potensi pertumbuhan data center masih prospektif. Bahkan kebutuhan data center diproyeksikan meningkat pada 2030. 

"Peningkatan ini seiringan dengan pergeseran bisnis yang akan serba digital dan could service," kata dia. 

Aqil menilai kehadiran pemain data center baru memang akan mempengaruhi harga sewa dan berimbas perang harga. Namun ia meyakini data center TLKM berbeda. 

Data center TLKM memiliki kualitas tier 3 hingga tier 4. Di sisi lain, posisi pendanaan Telkom pun tergolong kuat dan telah terintegrasi dengan bisnis digital. 

"Tentu nya secara jangka panjang dapat menjadi revenue stream yang menjanjikan," jelas Aqil. 

 
TLKM Chart by TradingView

Namun Equity Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas Steven Gunawan menilai data center masih belum mampu menjadi motor utama pertumbuhan TLKM. 

Dia menyarankan TLKM untuk lebih fokus mengembangkan lini bisnis Fix Mobile Convergence (FMC) karena ada potensi pertumbuhan yang signifikan ke depannya. 

"Alih-alih data centre sebaiknya ke FMC yang jauh bisa menghasilkan untuk karena efisiensi biaya maka margin berpotensi naik," kata Steven. 

Adapun Henan Putihrai Sekuritas merekomendasikan beli TLKM dengan target harga di Rp 4.200. Hingga akhir perdagangan Rabu (22/11), TLKM parkir di level Rp 3.610 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .