KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (
GHON) terus melakukan ekspansi bisnisnya dengan menambah menara baru di tahun 2023. Perseroan mengaku, langkah ini merupakan strategi yang terus dijalankan untuk meningkatkan kinerja bisnisnya. Penambahan menara baru ini ditargetkan meningkat 10% dari jumlah menara di tahun lalu. Tercatat per Desember 2022, total jumlah menara yang dimiliki perseroan sebanyak 1573 tower, dengan kata lain jumlah menara yang akan ditambah di tahun ini adalah sebanyak 157 menara. Untuk merealisasikan target tersebut GHON telah menyiapkan anggaran belanja modal atau
capital expenditure (capex) sebesar Rp 200 miliar di tahun ini.
Selain untuk menambah menara baru, dana capex ini juga akan dialokasikan untuk menambah kolokasi di beberapa menaranya.
Baca Juga: Begini Fokus Mitratel ke Depan Usai Akuisisi Menara Indosat “Selain itu kami berencana untuk menambahkan tower melalui akuisisi menara, dan juga pengembangan fiber optik“ Kata Rudolf P. Nainggolan, Direktur Utama PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk kepada Kontan, Kamis (9/3). Lebih lanjut Rudolf juga mengatakan strategi lain yang tengah dilakukan adalah melakukan pendekatan kepada pihak pemerintah daerah dan operator. Melalui strategi ini GHON juga menargetkan pendapatan dan laba perseroan dapat meningkat sebesar 10% dari tahun lalu. Sementara itu perusahaan telekomunikasi lainnya seperti PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (
MTEL) atau Miratel juga melakukan penambahan sebanyak 997 menara telekomunikasi di tahun 2023. Menara tersebut dibeli dari PT Indosat Tbk (
ISAT). Dengan ISAT, Miratel juga melakukan penyewaan kembali atas 983 menara dengan nilai transaksi Rp 138,60 miliar per tahun untuk 10 tahun masa sewa yang tunduk pada indikasi tahunan inflasi. Direktur Investasi Dayamitra Telekomunikasi Hendra Purnama mengatakan Miratel terus melakukan peningkatan bisnis secara organik seperti peningkatan kolokasi dan
tenancy ratio secara anorganik yang dilakukan secara hati-hati dan selektif. Selain itu, Miratel juga bakal memanfaatkan peluang atas pengembangan bisnis seperti fiber, energy as a service, serta edge infra solution, dan IoT.
Baca Juga: Mitratel (MTEL) Mau Buyback Lagi Rp 1,5 Triliun, Tahun Lalu Cuma Berhasil Sesaat Tahun ini Miratel menyiapkan alokasi belanja modal atau
capital expenditure (capex) sebesar Rp 6 triliun tahun ini. Dana capex tersebut bakal digunakan sebagai modal untuk meningkatkan ekosistem menara baik secara organik maupun anorganik. "Metode ekspansi yang dilakukan masih tetap sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yaitu inorganik dan organik untuk
ecosystem tower," kata Hendra kepada Kontan. MTEL sebagai pemilik menara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara. Hingga kini, Mitratel tercatat telah memiliki lebih dari 35.000 menara. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .