Menilik Kinerja Sejumlah Fintech Sepanjang Tahun 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah fintech catatkan kinerja positif sepanjang tahun 2023.

Fintech P2P lending PT Sahabat Mikro Fintek (SAMIR) catat kinerja positif sepanjang tahun 2023 ini. SAMIR targetkan pertumbuhan yang lebih positif di tahun 2024. Public and Government Relation SAMIR Balqis, mengatakn sepanjang tahun 2023 in SAMIR telah mencatatkan kinerja yang positif. Menurut Balqis, SAMIR sepanjang tahun ini terus memperluas jangkauan pembiayaan dan meningkatkan layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Kami cukup puas karena telah mencapai target yang signifikan untuk tahun ini," jelas Balqis pada Kontan.co.id, Jumat (29/12).


Baca Juga: Begini Upaya AFPI Agar Anggotanya Kooperatif pada Penyelidikan Kartel Bunga Fintech

Bilqis menjelaskan, untuk menutup tahun 2023 ini di bulan Desember 2023 SAMIR menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 250.000.000.000. Sedangkan hingga November 2023 pendanaan SAMIR telah mencapai Rp 599.751.498.209. Hal itu jelas terlihat pertumbuhan yang signifikan pada pendanaan SAMIR di tahun 2023. 

"Dari pendanaan per November 2023 itu kenaikan sebesar 239,90% dari target," ungkap Balqis.

Meski telah mencapai kinerja yang positif, Balqis mengatakan adanya beberapa kendala yang dialami selama tahun 2023 ini. Menurut Balqis yang menjadi kendala di tahun 2023 adalah adanya peningkatan risiko kredit akibat kondisi ekonomi yang tidak stabil, sehingga perusahaan berupaya dengan meningkatkan sistem analisis risiko untuk mengidentifikasi calon peminjam dengan lebih baik dan mengelola risiko kredit. Selain itu juga adanya perubahan regulasi di industri P2P lending, namun Balqis mengatakan SAMIR telah aktif berkomunikasi dan berkolaborasi dengan otoritas dan asosiasi untuk memahami perubahan regulasi dan beradaptasi dengan cepat. 

"Kemudian juga adanya persaingan yang semakin ketat dengan masuknya pemain baru di industri, upaya kami adalah dengan mengembangkan produk dan layanan baru untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan tetap bersaing di pasar," jelas Balqis.

Di tahun 2024 SAMIR menargetkan pertumbuhan pemboayaan sebesar Rp 1.200.000.000.000. Balqis menjelaskan di tahun 2024 SAMIR akan melalukan peningkatkan investasi dalam teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan user experience yang lebih baik. Kemudian juga memberikan pelatihan yang intensif kepada karyawan untuk meningkatkan keterampilan dalam analisis risiko dan layanan pelanggan. 

"2024 kami akan lebih memperluas kerja sama dengan mitra bisnis, seperti institusi keuangan dan platform e-commerce, untuk meningkatkan akses ke pangsa pasar yang lebih luas," ungkap Balsqis.

Balqis menambahkan di tahun 2024 SAMIR juga akan fokus pada pembiayaan di sektor produktif UMKM. Menurutnya, P2P lending dapat menjadi solusi yang menarik bagi UMKM yang sulit mendapatkan pinjaman dari bank konvensional. Sehingga di tahun 2024 SAMIR akan lebih fokus pada pembiayaan UMKN.

"Kami akan fokus untuk meningkatkan pembiayaan di sektor ini guna mendukung pertumbuhan pendapatan," ujar Balqis. 

Baca Juga: Pemain Fintech Yakin Lender Masih Tertarik Investasi Meski Bunga Akan Turun

Sealin itu, Direktur Marketing Maucash Indra Suryawan juga mengatakan sepanjang tahun 2023 ini kinerja Maucash cukup stabil. Indra mengungkapkan pencapaian di tahun 2023 ini sudah tumbuh 20% jika dibandingkan tahun 2022. 

"Hingga Desember 2023, total pembiayaan saat ini ada di angka Rp 4,6 triliun dengan jumlah portfolio 85% di sektor produktif," jelas Indra.

Sejalan dengan kinerja Maucash di tahun 2023 ini, Indra mengatakan di tahun 2024 Maucash akan lebih fokus pada pendanaan di sektor produktif. Hal itu sesuai dengan rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menggerakkan sektor produktif.

"Jadi tahun depan Maucash juga akan fokus menyasar pada segmen usaha produktif untuk mengembangkan usaha mereka," ungkap Indra.

Di tahun 2024, Indra mengatakan, Maucash akan memperluas lagi varian-varian pembiayaan produktif serta berkolaborasi dengan berbagai sektor usaha. Selain itu, Indra menambahkan Maucash juga akan memberikan terobosan yang baru terhadap pelanggan dalam meningkatkan kepuasan dan juga benefit yang akan dirasakan oleh pengguna Maucash di seluruh Indonesia. 

"Yang pasti kami akan mengembangkan layanan produktif dengan menyasar sektor industri dan bisnis serta memperluas jangkauan akses untuk bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia,' Ujar Indra. 

Sepanjang tahun 2023 Indra mengungkapkan tidak ada kendala yang berarti untuk Maucash. Di harapkan pada tahun 2024 juga akan dapat memberikan kinerja yang jauh lebih baik lagi. Sehingga dapat memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia, khususnya untuk turut serta mengembangkan sektor produktif. 

Tak hanya SAMIR dan Maucash, Fintech peer to peer (P2P) lending PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) juga menyatakan hal serupa. Brand Manager AdaKami, Jonathan Kriss menyebutkan AdaKami telah memenuhi target penyaluran sesuai dengan rencana bisnis di tahun 2023. 

"Penyaluran per 29 Desember 2023 ini sudah mencapai lebih dari Rp 14 triliun," jelas Jonathan.

Baca Juga: Fintech Lending Siap Merambah Pasar Luar Jawa

Meski telah mencapai target di tahun 2023, Jonathan mengatakan sepanjang tahun ini AdaKami telah melalui berbagai tantangan. Menurutnya yang menjadi tantangan terbesar di tahun 2023 ini adalah tingkat pemahaman masyarakat yang masih perlu ditingkatkan karena masih rentan dengan praktik gagal bayar, joki pinjol dan penipuan yang mengatasnamakan AdaKami. Indra mengungkapkan dari hasil observasi menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih senang menerima bantuan dari orang yang tidak dikenal dan masih mudah melakukan transaksi di luar ketentuan aplikasi. 

"Hal ini yang justru mendorong AdaKami untuk terus konsisten dalam melakukan edukasi masyarakat baik dari sisi keuangan maupun dari sisi digital," ungkap Jonathan.

Terkait target, di tahun 2024 Jonathan menyatakan akan masih sama dengan target tahun ini, di mana fokus AdaKami akan lebih kepada prudency. Hal tersebut juga sejalan dengan penyesuaian bunga harian akan efektif berlaku per 1 Januari 2024.

"Hal itu yang akan berpengaruh pada populasi nasabah yang akan dilayani oleh industri," jelas Jonathan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .