KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan multifinance menyampaikan adanya peningkatan penyaluran pembiayaan alat berat pada September 2024. Ambil contoh PT BNI Multifinance (BNI Finance) yang menyebut penyaluran pembiayaan alat berat mengalami peningkatan menjadi Rp 68 miliar di sembilan bulan pertama 2024. Direktur Bisnis BNI Multifinance Albertus Hendi mengatakan nilai tersebut meningkat sebesar 4,1%. Pada periode yang sama tahun sebelumnya penyaluran pembiayaan alat berat perusahaan mencapai sebesar Rp 65 miliar.
Baca Juga: BNI Finance Targetkan Pembiayaan Alat Berat Rp 90 Miliar hingga Akhir 2024 "Pertumbuhan tersebut didorong oleh penambahan team fleet BNIF untuk pembiayaan alat berat," kata Albertus kepada Kontan, Selasa (22/10). Albert menjelaskan, pembiayaan alat berat itu didorong oleh sejumlah bisnis, yakni bisnis batubara, bisnis nikel, dan bisnis infrastruktur. Adapun, hingga akhir tahun ini, perusahaan menargetkan pembiayan alat berat bisa mencapai Rp 90 miliar. "Kami terus melakukan sinergi dengan BNI sebagai induk perusahaan dengan menggarap captive bisnis BNI di bidang korporasi dan komersial bisnis," tuturnya. Kemudian, Chief of Financial Officer Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) Sylvanus Gani mengatakan, pembiayaan alat berat perusahaan tercatat mencapai senilai Rp 382 miliar hingga September 2024. "Angka itu meningkat. Namun, porsi pembiayaan alat berat saat ini masih relatif kecil dari total portofolio pembiayaan Perusahaan," ujarnya kepada Kontan, Jumat (18/10).
Baca Juga: BRI Finance Targetkan Total Pembiayaan Rp 3 Triliun Hingga Akhir Tahun Terhitung sampai September 2024 ini, pembiayaan alat berat Adira Finance disalurkan kepada sektor
plantation, sektor
forestry, sektor
mining, serta sektor
trucking. Untuk mendorong pertumbuhan pembiayaan alat berat ke depannya, Adira Finance melakukan perluasan dari sisi line up pembiayaan produk
Heavy Equipment serta menambah manpower dari sisi
marketing agar bisa lebih menjangkau nasabah secara nasional. PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mencatat penyaluran pembiayaan alat berat hingga September 2024 senilai Rp 2,3 triliun. Pembiayaan alat berat perusahaan memiliki kontribusi sebesar 8,8% dari total penyaluran pembiayaan. Direktur MTF William Francis mengatakan, tiga sektor industri yang berkontribusi pada pembiayaan alat berat perusahaan yaitu sektor batubara, sektor pertambangan, dan sektor konstruksi.
Baca Juga: Kinerja Beragam Pembiayaan Syariah Perusahaan Multifinance hingga September 2024 "Batubara merupakan salah satu kontributor pembiayaan alat berat dikarenakan kebutuhan peremajaan alat penunjang batubara dari debitur
existing MTF," kata William kepada Kontan, Senin (21/10). Lebih lanjut, sampai saat ini MTF telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 26,7 Triliun. William bilang, pertumbuhan tersebut didorong dari segmen captive nasabah Bank Mandiri yang mencapai Rp 11,5 triliun atau tumbuh sebesar 52,2% secara
year on year (YoY). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .