Menilik Perkembangan Pengguna Aktif Bulanan Bank Digital



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjaga keseimbangan antara kualitas dan kuantitas debitur pada bank digital penting untuk menjaga agar bisa bisa tumbuh berkesinambungan. 

Memiliki jumlah nasabah besar tapi punya saldo kosong dan tidak menggunakan rekeningnya ber-transaksi tidak akan ada gunanya. Oleh karena itu, penting bagi bank digital mendorong peningkatan pengguna aktif yang tercermin dari Monthly active users (MAU) jika ingin bisnisnya tumbuh dan berkembang.

PT Bank BCA Digital salah satu bank digital yang tidak mau asal jor-joran melakukan akuisisi nasabah. Perseroan lebih fokus untuk mendorong peningkatan jumlah pengguna aktif bulanan. Hingga 3 Oktober 2022, BCA Digital tercatat sudah memiliki 947.000 pengguna. Tahun ini, perseroan hanya menargetkan 1 juta pengguna. 


Dari jumlah itu, bank digital yang beroperasi lewat platform Blu ini sudah mencatatkan MAU sebanyak 40%.

Baca Juga: Inflasi Naik, NPL Kredit Pemilikan Apartemen BCA dan Bank Mandiri Masih Terjaga

"Sampai akhir tahun, kami menargetkan pengguna aktif bulanan ini bisa mencapai 50%," kata Head of Digital Business BCA Digital, Edwin Tirta, saat ditemui KONTAN, Senin (3/10). 

Ia bilang, transaksi paling banyak digunakan nasabah Blu saat ini adalah transfer, cek saldo, dan transaksi QRIS. Ke depan, BCA digital akan terus memperbanyak kolaborasi untuk memperluas ekosistem digital yang akan mendorong nasabah semakin aktif bertransaksi. 

Sebelumnya, Lanny Budiati Presiden Direktur BCA mengatakan, tidak ada gunanya punya banyak  nasabah kalau saldonya hanya nol dan tidak dipakai bertransaksi. Menurutnya, itu hanya akan jadi beban bagi bank.

Hingga Agustus 2022, bank yang masih berusia setahunan ini telah berhasil menghimpun dana Rp 5,32 triliun dan menyalurkan kredit Rp 1,96 triliun. 

Sementara Jenius, bank digital milik PT Bank BTPN Tbk yang sudah beroperasi sejak tahun 2016 ini, tercatat sudah memiliki 4 juta nasabah per Juni 2022 atau meningkat 19% dari periode yang sama tahun lalu atau year on year (YoY). Adapun pengguna aktifnya mencapai 60%.

Henoch Munandar Direktur Utama BTPN mengatakan, rata-rata penambahan pengguna akun setiap tahunnya mencapai 900.000. Untuk meningkatkan pengguna aktif, perseroan akan terus  meningkatkan keandalan Jenius dengan beragam fiturnya.

Ia bilang, DPK yang dihimpun Jenius telah mencapai Rp 17,3 triliun hingga Juni 2022. Sedangkan penyaluran kredit bank digital ini lewat produk Flexi Cash sudah mencapai Rp 602 miliar atau naik 148% YoY.

Jenius memiliki dua jenis kredit  yakni Flexi Cash dan Digital Micro. Tahun ini, penyaluran kredit di dua segmen ini ditargetkan bisa tumbuh di atas 100%.

Sementara PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) tercatat sudah memiliki hampir 20 juta nasabah hingga September 2022. Tjandra Gunawan Presiden Direktur BNC mengungkapkan, pengguna aktif bulanan secara konsisten mencapai rata-rata 2,5 juta hingga 3 juta dalam tiga bulan terakhir. Artinya MAU bank ini baru sekitar 10%-15%.

Ia bilang, capaian pengguna tersebut sudah mencapai target yang sudah ditetapkan perseroan untuk tahun ini. Perseroan ke depannya akan lebih fokus meningkatkan pengguna dalam menggunakan aplikasi Neobank untuk bertransaksi secara rutin.

Semakin banyaknya jumlah pengguna Neobank tak lepas dari jumlah  produk dan fitur yang semakin lengkap dimana terbaru telah dihadirkan layanan QRIS dan BI Fast.

"Sementer II ini, BNC aktif melakukan kolaborasi dengan berbagai komunitas di seluruh Indonesia dan mendukung berbagai kegiatan dan event yang diselenggarakan oleh komunitas," kata Tjandra.

Baca Juga: Bank Neo Commerce (BBYB) Catat Pendapatan Berbasis Komisi Rp230,9 Miliar pada Agustus

Selain itu, lanjut Tjnadra, BNC menawarkan keuntungan yang lebih besar bagi para nasabah. Pasalnya, perseroan melihat  bahwa esensi nasabah dalam aktivitas perbankan tidak hanya untuk keperluan pembayaran, namun juga untuk mendapatkan keuntungan dari dana yang disimpan.

"Maka dari itu, BNC selalu berupaya dengan gencar untuk menawarkan promosi yang unik dan menjadikan Neobank aplikasi yang berbeda dari dari aplikasi bank pada umumnya," pungkasnya.

Adapun Bank Jago tercatat telah memiliki nasabah funding 3,9 juta nasabah per Agustus 2022. Hingga akhir tahun bank ini menargetkan jumlahnya akan bertambah menjadi sekitar 5 juta-6 juta. 

Kharim Siregar, Direktur Utama Bank Jago mengatakan, pertumbuhan jumlah nasabah tersebut mendorong DPK Bank Jago yang melonjak 253% secara tahunan menjadi Rp 6,1 triliun per Juni 2022. Namun, tak dirinci berapa pengguna aktif bulanan Bank Jago hingga saat ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .