Menilik Potensi Investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, jenis investasi yang berpotensi mendatangkan keuntungan di Ibu Kota Negara (IKN) adalah jenis investasi yang menyangkut perumahan, sekolah, hotel, ritel (hiburan) dan juga hotel.

“Nantinya kan orang yang mau menetap disana kebanyakan orang-orang pemerintah dahulu, nanti akan dihitung berapa yang akan bekerja disana dan jumlah populasinya. Nah itu akan mengikuti terkait dengan sekolah, ritel dan tentunya hotel juga yang bagus karena orang-orang akan memerlukan ruang untuk meeting, akomodasi dan lain sebagainya,” ujar Hariyadi kepada Kontan.co.id, Minggu (20/2).

Namun menurutnya, hal itu belum cukup kuat untuk menjadi magnet bagi orang yang akan menetap disana. Sehingga harus dibangun juga sektor riil agar IKN tidak hanya sebagai Ibu Kota Pemerintahan secara komersial namun juga menarik orang untuk datang kesana.


Baca Juga: Kementerian PUPR Ungkap Konsep Desain Pembangunan Ibu Kota Negara Baru

“Kalau dari Pemerintahan saja kan terbatas, volume transaksinya juga terbatas. Jadi harus diimbangi juga dengan pembangunan industri sektor riil disana. Nah yang disana itu apa yang menarik dari Kalimantan Timur,” sambungnya.

Menurut Hariyadi, prospek yang bagus bagi IKN adalah konsep green energy. Hal ini sangat memungkinkan dikarenakan Kalimantan memiliki sungai-sungai yang besar untuk dijadikan Hydropower. Sehingga industri-industri yang nantinya memerlukan listrik dengan kapasitas yang besar akan menjadi daya tarik tersendiri disana.

“Itu harus juga dikerjakan bersamaan dengan IKN-nya, karena akan memperkuat pertumbuhan ekonomi disana,” kata Hariyadi.

Lebih lanjut Hariyadi mengungkapkan, mengingat IKN akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru maka pembangunan di sektor industri dirasa penting.

Baca Juga: Menteri LHK Tegaskan Lahan untuk Kawasan Inti IKN Adalah Hutan Milik Negara

“Pemerintah kan niatnya IKN ini tidak hanya untuk Ibu Kota pemerintah tapi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru disana supaya bebannya semuanya gak di Jawa. Idenya sih bagus dan itu harus diimbangi juga dengan pembangunan sektor riil”, pungkasnya.

Dilansir dari laman ikn.go.id, pemindahan tahap awal ke kawasan IKN akan membangun infrastruktur utama seperti Istana Kepresidenan, Gedung MPR/DPR RI dan perumahan, juga meliputi pemindahan ASN tahap awal, pembangunan dan beroperasinya infrastruktur dasar untuk 500 ribu penduduk tahap awal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .