Menilik prospek bisnis Sido Muncul (SIDO) di sisa tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) melihat prospek bisnis di sisa tahun ini dengan positif. Pasalnya, hingga kartal III-2021 perusahaan ini berhasil mencetak pertumbuhan bisnis yang cukup signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2021, Sido Muncul tercatat membukukan penjualan sebesar Rp 2,77 triliun. Jumlah itu tumbuh 23% dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 2,25 triliun. 

Dari sisi bottom line, perusahaan ini mampu mencetak pertumbuhan pada torehan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga 35,06%, dari sebelumnya Rp 640,80 miliar menjadi Rp 865,49 miliar.


Direktur Utama Sido Muncul, David Hidayat menyebut, pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah wilayah Indonesia, turut berdampak positif terhadap laju usaha SIDO. Utamanya dari sisi pendistribusian produk ke konsumen yang menjadi lebih cepat. "Sehingga barang tidak sempat kosong," sebut David saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (24/10). 

Baca Juga: Sasar pasar domestik, Sido Muncul (SIDO) bakal rilis produk baru di sisa tahun 2021

Dengan begitu, David pun kian optimistis akan pertumbuhan bisnis SIDO di tahun ini. Sehingga pihaknya menargetkan penjualan dan laba bersih bisa tumbuh masing-masing minimal 15% dari capaian di tahun 2020 lalu. "Kebiasaan dan kesadaran untuk mengkonsumsi produk kesehatan atau herbal meningkat. Kami berharap dapat mencapai pertumbuhan yang lebih dari yang telah ditargetkan semula," tuturnya.

David memproyeksikan, lonjakan permintaan produk di kuartal IV-2021 ini mungkin tidak akan sebesar di kuartal ketiga lalu. Meskipun begitu, dia menilai rata-rata pertumbuhan permintaan SIDO secara keseluruhan telah mengalami peningkatan dibandingkan pada saat kondisi normal sebelum pandemi. 

 
SIDO Chart by TradingView

Demi mempertahankan tren positif di kuartal-kuartal sebelumnya, SIDO pun akan terus melakukan penambahan varian dan produk baru, sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap total penjualan perusahaan. "Kami telah berhasil merubah tantangan menjadi peluang di masa pandemi ini, perubahan strategi dan gerak cepat eksekusi menjadi kunci utamanya," ujar David. 

Sedikit informasi, penjualan SIDO pada kuartal III-2021 masih ditopang oleh penjualan jamu herbal dan suplemen senilai Rp 1,76 triliun, yang berhasil tumbuh 22,59% dari semula Rp 1,44 triliun pada kuartal III-2020. 

Pertumbuhan juga terjadi pada penjualan makanan dan minuman sebesar 24,52% menjadi Rp 899,30 miliar per akhir September lalu. Kemudian disusul oleh penjualan farmasi yang meningkat 17,46% menjadi Rp 109,04 miliar.

Selanjutnya: Kinerja positif hingga kuartal III, Sido Muncul targetkan penjualan naik 15% di 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .