KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2023, sejumlah bank digital di Indonesia mencatatkan kinerja keuangan yang progresif dibanding tahun sebelumnya. Meski demikian keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan di level 6% dinilai akan menekan kinerja perbankan termasuk emiten bank digital. Pengamat ekonomi Budi Frensidy menyatakan emiten bank digital tidak menarik karena harganya yang masih terlalu mahal. Ditambah, bank digital belum memiliki nasabah yang loyal untuk diberikan bunga rendah untuk mendorong pertumbuhan CASA. Lebih lanjut Budi menjelaskan bisnis bank digital masih sama seperti bank konvensional yakni masih mengandalkan spread atawa selisih bunga simpanan dan pinjaman. Sebagian besar bank digital belum memiliki ekosistem eksklusif yang tidak dimiliki oleh bank-bank lainnya. Selain itu, laba dari bank digital masih belum konsisten.
Menilik Prospek Investasi Saham Bank Digital di Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2023, sejumlah bank digital di Indonesia mencatatkan kinerja keuangan yang progresif dibanding tahun sebelumnya. Meski demikian keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan di level 6% dinilai akan menekan kinerja perbankan termasuk emiten bank digital. Pengamat ekonomi Budi Frensidy menyatakan emiten bank digital tidak menarik karena harganya yang masih terlalu mahal. Ditambah, bank digital belum memiliki nasabah yang loyal untuk diberikan bunga rendah untuk mendorong pertumbuhan CASA. Lebih lanjut Budi menjelaskan bisnis bank digital masih sama seperti bank konvensional yakni masih mengandalkan spread atawa selisih bunga simpanan dan pinjaman. Sebagian besar bank digital belum memiliki ekosistem eksklusif yang tidak dimiliki oleh bank-bank lainnya. Selain itu, laba dari bank digital masih belum konsisten.