Menilik Prospek Rumah Tapak di Wilayah Bogor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembang semakin gencar meluncurkan produk rumah tapak tahun ini. Hal ini didorong oleh adanya insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) yang masih berlaku hingga Desember 2024.

Insentif pajak tersebut terbukti mampu memacu penjualan properti sepanjang paruh pertama tahun 2024. Hal itu tercermin dari realisasi kredit kepemilikan rumah/apartemen (KPR/KPA) per Juni 2024 yang tumbuh 14,3% secara tahunan menjadi Rp 758,5 triliun, menurut data Bank Indonesia (BI).

Seperti diketahui, insentif PPN DTP untuk pembelian hunian dengan harga maksimal Rp 5 miliar berlaku sejak November 2023. PPN DTP 100% berlaku untuk pembelian hunian yang diserahterimakan sejak November 2023 hingga akhir Juni 2024. Sedangkan dari Juli hingga Desember 2024, pajak yang ditanggung sebesar 50%.


Peluncuran proyek hunian baru marak di Jabodetabek tahun ini, termasuk di wilayah Bogor. Terbaru, Greenwoods Group meluncurkan proyek perumahan bertajuk Greenwoods Country Bogor. Proyek dengan konsep resort tersebut dikembangkan di lahan seluas 9,3 hektare (ha).

Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) Berharap Kebijakan PPN DPT 100% Diperpanjang

Kawasan proyek yang berlokasi tepat di Jalan Atang Senjaya, Ranca Bungur, tersebut masih berpotensi diperluas hingga 20 ha yang nantinya akan merangkum 6 klaster hunian, hotel, apartemen, ruko, dan area komersial.

CEO Greenwoods Group, Okie Imanto mengatakan, pihaknya melihat potensi pasar hunian di Bogor masih sangat besar. Itu tercermin dari ramainya pengembang yang sedang menggarap proyek di wilayah tersebut.

“Sedikitnya ada tujuh developer telah membangun proyek properti di sekitar kawasan Greenwoods Country Bogor Resort Living. Ini menegaskan bahwa area pengembangan kami punya prospek bisnis cerah karena infrastruktur masa depan yang bagus dan terus berkembang," kata Okie dalam keterangan resminya, Rabu (24/7).

Ia menambahkan bahwa kawasan Greenwoods Country Bogor Resort Living memiliki sebuah danau yang indah dikelilingi area hijau di sekitarnya. Danau ini nantinya akan dipercantik dan dikelola hingga menjadi destinasi wisata dengan fasilitas masjid di tepi danau.

Baca Juga: Insentif PPN DPT Dikurangi, REI Sebut Harga Properti akan Semakin Tinggi

Greenwoods Country Bogor akan dikembangkan bertahap. Fase pertama akan dirilis dua klaster hunian, yakni Citaville Flamboyan dan Citaville Akasia. Hunian di klaster Flamboyan dibanderol mulai Rp 400 jutaan, sedangkan di klaster Akasia dimulai dari Rp 700 jutaan.

Untuk penyediaan fasilitas pembiayaan pembelian, Greenwoods sudah menggandeng sejumlah bank untuk proyek tersebut, di antaranya BTN, BTN Syariah, dan OCBC. "Kami menyediakan skema pembiayaan perbankan untuk kepemilikan rumah cukup lengkap melalui KPR konvensional. Bahkan, kami juga menawarkan alternatif skema KPR Syariah dari BTN Syariah," kata Okie.

Hingga kini, Bogor masih punya daya tarik cukup kuat sebagai alternatif wilayah pengembangan bisnis properti. Selain pesona keindahan panorama alam pegunungan dengan kesejukan udaranya, aksesibilitas kawasan pun terbilang mudah.

Menariknya, pembangunan infrastruktur jalan tol Bogor Outer Ring Road (BORR) untuk memperpendek jarak tempuh menuju Kota Metropolitan Jakarta juga terus digenjot.

Baca Juga: Melihat Prospek Hunian Premium di BSD City di Tahun Depan

Dalam waktu dekat, Pemerintah Kota Bogor akan melanjutkan pembangunan BORR Sesi IIIB (Simpang Semplak - Junction Salabenda) sepanjang 2,5 km. Selain itu, akan membangun extension Tol BORR menuju pusat kota.

Greenwoods sudah lama hadir di wilayah Bogor. Sebelumnya, perseroan telah meluncurkan beberapa proyek properti seperti Damara Village, JP Apartment, Bale Arsa, dan Citaville.

Adapun kawasan Greenwoods Country Bogor Resort Living merupakan proyek ke-53 yang dikembangkan Greenwoods Group.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk