Menilik rekam jejak bisnis pelumas Shell di Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia telah lama dikenal sebagai negara dengan pasar yang besar di segmen pelumas otomotif, dan masih memiliki prospek cerah sebagai pemimpin di Asia Tenggara. 

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ipsos Business Consulting tahun 2016, Indonesia dan Vietnam menyumbang 80% dari total populasi sepeda motor di kawasan Asia Tenggara dan populasi tersebut akan bertumbuh sebesar sembilan kali lipat diiringi oleh permintaan akan sepeda motor yang juga meningkat.

Dian Andyasuri, President Director and Country Chair, Shell Indonesia, mengatakan Indonesia merupakan salah satu pasar prioritas dan tujuan investasi usaha hilir Shell di Asia. 


"Kami yakin bahwa pemulihan ekonomi perlu dilakukan melalui kolaborasi strategis antara pelaku industri dan pemerintah, meskipun dalam situasi ketidakpastian seperti sekarang. Shell tetap optimis dan berkomitmen untuk berperan aktif dalam memberikan kontribusi nyata untuk membangun Indonesia pascapandemi," jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat (15/1). 

Adapun semenjak diresmikan pabrik pelumas (Lubricant Oil Blending Plant /LOBP) Shell di Marunda, Bekasi pada 4 November 2015, Shell dapat memproduksi 136 juta liter pelumas siap pakai setiap tahunnya. Hingga saat ini, LOBP Marunda adalah pabrik pelumas pertama dan merupakan yang terbesar di Indonesia yang dioperasikan oleh perusahaan energi internasional. 

"Pada Maret 2020, pabrik pelumas Shell ini mulai diperluas agar nantinya mampu memproduksi 300 juta liter pelumas per tahun," jelasnya. 

Baca Juga: ESDM inginkan kepastian mitra pengganti di Blok Masela dan Blok IDD pada tahun ini

Dian mengungkapkan pabrik pelumas Shell mengadopsi teknologi canggih untuk menghasilkan produk berkualitas dan menjadi perusahaan internasional pertama yang meraih sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk pelumas otomotif. Adapun Shell memantapkan komitmennya untuk mematuhi regulasi pemerintah dalam pengembangan industri lokal serta perlindungan konsumen.

Berdasarkan laporan dari Kline & Company 18th Edition Global Lubricants: Market Analysis and Assessment 2020, Shell dinobatkan menjadi pemimpin pemasok pelumas nomor satu di dunia selama 14 tahun berturut-turut. 

Hal ini dibuktikan bahwa secara global, Shell mampu mempertahankan pangsa pasar dunia dengan total volume penjualan sekitar 4.500 kiloton (setara dengan 5 miliar liter) di tahun 2019 dari tiga pasar konsumen, yaitu otomotif konsumen (34%), otomotif komersial (30%), dan industri (36%). Hal ini menggambarkan komitmen Shell dalam menjawab kebutuhan konsumen terhadap produk dan pelayanan berkualitas di tengah pandemi.

Shell memiliki sejarah panjang dengan Indonesia dan telah menjadi bagian dari pembangunan berkesinambungan di negeri ini, termasuk dalam mengembangkan iklim wirausaha di masyarakat. Salah satunya yaitu melalui program dealer ownership yang memungkinkan mitra lokal untuk melakukan investasi jangka panjang dalam bisnis SPBU.

Dian menjelaskan tidak saja tumbuh bersama Shell, mitra lokal juga turut berkontribusi memenuhi mobilitas dan produktivitas masyarakat di wilayah tertentu. 

Selain itu, sektor lapangan kerja juga menjadi perhatian utama Shell untuk mengedepankan pemberdayaan masyarakat. Pada tahun 2020, melalui pengembangan operasional SPBU, Shell telah menyerap lebih dari 2,000 pekerja di Indonesia dan diharapkan akan membuka kesempatan kerja setiap tahunnya. 

Selanjutnya: Shell membangun 137 SPBU di Indonesia hingga akhir 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .