Menilik Rencana Waskita Beton (WSBP) pada Semester II 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) masih berupaya mengejar target Nilai Kontrak Baru (NKB) Rp 3,5 triliun di tahun 2022. Pada semester kedua tahun ini, WSBP bakal gencar membidik kontrak baru.

Director of Operations WSBP Sugiharto mengungkapkan, strategi perusahaan untuk mencapai target NKB melalui perolehan proyek internal Waskita Grup dan meningkatkan pasar eksternal baik dari Pemerintah, BUMN/BUMD, dan swasta.

“Pada semester II/2022 ini kami akan membidik beberapa proyek besar yang diharapkan dapat menaikkan kinerja perusahaan seperti proyek jalan tol, jembatan, gedung, dan proyek lainnya,” ujar Sugiharto dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Selasa (16/8).


Ke depan, lanjut Sugiharto, WSBP menargetkan untuk terus meningkatkan perolehan dari pasar retail hingga naik 2x lipat. Hal ini sejalan dengan strategi WSBP untuk meningkatkan dan ekspansi ke pasar eksternal baik di dalam maupun luar negeri.

Baca Juga: Cerestar Indonesia (TGRU) Bukukan Laba Rp 19,6 Miliar di Semester I-2022

Hingga akhir Juni atau semester I/2022, WSBP mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 665 miliar, naik sebesar 14% dibandingkan periode yang sama di tahun 2021. Sehingga nilai kontrak dikelola sebesar Rp 3,9 triliun.

Kontrak baru tersebut menambahkan perolehan kontrak carry over dari tahun 2021 sebesar Rp 3,3 triliun. Dengan target kontrak baru tahun ini, WSBP memperkirakan total nilai kontrak dikelola perusahaan pada tahun 2022 dapat mencapai Rp 6,8 triliun. 

Adapun beberapa proyek besar yang diperoleh WSBP hingga Semester I/2022 didominasi dari kontrak internal Waskita Grup sebesar 86% antara lain Proyek Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung, Proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing, Proyek Jalan Tol Ciawi-Sukabumi Seksi 2, Proyek Revertment & Retaining Wall di Dermaga Benoa, dan proyek lainnya.

Sedangkan perolehan dari pasar eksternal sebesar 14% antara lain Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Paket 2, Proyek Pembangunan Polder Kamal, Proyek Indonesia Line Project, Battery Cell JV Project in Indonesia Project Karawang, Proyek Pembangunan SUTT 150KV Selaru Sebuku Kalimantan Selatan, Proyek Pengendalian Banjir dan Rob Sungai Loji Pekalongan, dan proyek lainnya.

Total segmentasi NKB (internal dan eksternal) tersebut sebesar 86% berasal dari BUMN/BUMD dan 14% dari pihak swasta. Sementara itu dari sisi produk, segmentasi NKB ialah 54% berasal dari produk precast, 4% dari readymix, 40% jasa konstruksi, dan sisanya berasal dari sewa alat dan quarry. 

Baca Juga: Begini Jurus Supra Boga Lestari (RANC) Kejar Pertumbuhan Kinerja hingga Tutup Tahun

Adanya dukungan sumber daya manusia yang berkompeten dan teknologi informasi menjadi optimisme WSBP untuk mencapai target nilai kontrak baru di tahun ini.

“Kami memiliki sumber daya yang mumpuni di mana WSBP memiliki 9 plant, 31 batching plant, dan 1 quarry yg tersebar di wilayah Indonesia,” tandas Sugiharto. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi