Menilik Strategi Asuransi Jiwa Pertahankan Aset Jumbo



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi jiwa di Tanah Air masih dibayangi oleh penurunan aset hingga periode September 2023. Meski demikian, strategi untuk mempertahan aset terus dilakukan.

Menilik data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Agustus 2023 total aset asuransi jiwa turun 2,86% year on year (YoY) menjadi Rp 588,76 triliun, dibandingkan periode Agustus 2022 sebesar Rp 606,11 triliun.

Berdasarkan riset KONTAN, dari 10 perusahaan asuransi jiwa konvesional yang memiliki aset jumbo, lima teratas dikuasai oleh perusahaan asuransi asing. Selebihnya masih dimiliki oleh asuransi lokal.


PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) jadi salah satu perusahaan asuransi jiwa milik asing dengan aset besar. Perusahaan tercatat menempati posisi kedua dengan aset sebesar Rp 60,20 triliun per September 2023.

Baca Juga: BNI Life Raih Pendapatan Premi Produk Kesehatan Kumpulan Rp 598 Miliar

Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen menyampaikan total aset dan aset investasi perusahaan tetap stabil di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.

“(Besarnya nilai aset) Ddidorong oleh semakin pulihnya aktivitas ekonomi,” ujarnya kepada KONTAN, Rabu (8/11).

Memang penopang tingginya nilai aset Prudential Indonesia terbesar disumbang oleh aset investasi, mencapai Rp 55,83 triliun. Untuk itu, pengelolaan aset investasi menjadi salah satu strategi untuk mempertahankan aset perusahaan.

“Dalam mengelola aset investasi nasabah, Prudential Indonesia senantiasa menerapkan praktik investasi yang bertanggung jawab,” kata Karin.

Karin menambahkan, tren investasi hingga akhir tahun dibayangi oleh tingginya volatilitas di pasar keuangan baik saham dan obligasi.

“Di tengah volatilitas yang masih tinggi, tetap berinvestasi merupakan pilihan yang baik. Tentu investasi yang dipilih haruslah sesuai dengan profil risiko dan jangka waktu investasi,” tandasnya.

Sementara itu, PT BNI Life Insurance (BNI Life) menjadi salah satu perusahaan asuransi lokal yang masuk ke dalam jajaran perusahaan dengan aset jumbo. Di mana, anak usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) ini menempati posisi ke-10.

Berdasarkan laporan keuangan, total aset BNI Life tercatat sebesar Rp 23,37 triliun hingga periode September 2023. Ini ditopang oleh aset investasi perusahaan yang mencapai Rp 22,05 triliun.

Plt. Direktur Utama BNI Life, Eben Eser Nainggolan menjelaskan dalam menjaga kualitas aset perusahaan, pihaknya konsisten untuk menjaga pendapatan premi dan mempertahankan hasil investasi yang baik.

Baca Juga: IFG Life Telah Jalin Kemitraan dengan Lebih dari 1.000 Faskes

“Target aset sampai dengan akhir tahun 2023 sebesar Rp 25 triliun, dan target investasi sebesar Rp 23 triliun,” jelasnya kepada KONTAN, Kamis (9/11).

Eben menuturkan, di tahun 2024 BNI Life juga telah menargetkan baik total aset maupun investasi bisa merangsak naik sekitar Rp 2,5 triliun.

“Diharapkan aset dan investasi dapat naik sekitar Rp 2,5 triliun sehingga aset menjadi Rp 27,5 triliun dan investasi menjadi Rp 25,5 triliun,” tuturnya.

Lebih lanjut, Eben menambahkan, bukan hanya fokus pada kenaikan aset dan aset investasi saja, pihaknya juga turut menjaga kesehatan keuangan perusahaan.

“Kesehatan keuangan di jaga dengan menghindari potensi loss dan tetap menjaga Aset Liabilities matching yang baik,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi