KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus mencatatkan peningkatan profitabilis. Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, perusahaan sudah membukukan laba Rp 12,94 triliun. Sepanjang 1 Januari 2022-31 Oktober 2022, PKT telah memproduksi pupuk urea 92% dari target sepanjang tahun sebesar 3,42 juta ton, NPK mencapai 102% dari target 250.000 ton, ammonia sebesar 101% dari target 2,79 juta ton. Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi, pencapaian kinerja keuangan Pupuk Kaltim dua tahun terakhir merupakan sejarah tertinggi dalam 45 tahun perjalanan perusahaan. Berbagai tantangan tak menyurutkan upaya Pupuk Kaltim untuk terus memacu produktivitas, hingga mampu meningkatkan profitabilitas maksimal dari capaian yang sebelumnya pernah di raih.
Baca Juga: IPO Pupuk Kaltim Maksimal Semester I -2023 untuk Menggenjot Kapasitas Produksinya "Per 26 November, Pupuk Kaltim memiliki stok 108.917 ton urea bersubsidi dan 6.725 ton NPK formula khusus. Lalu pupuk non subsidi, sebesar 158.702 ton urea dan 38.073 NPK. Semua stok tersedia di gudang Pupuk Kaltim yang tersebar di berbagai wilayah," kata Rahmad dalam keterangan resminya, Rabu (12/14). Kinerja positif irtu tak lepas dari strategi perusahaan yang difokuskan pada tiga pilar yakni keunggulan operasional dan rantai pasok melalui efisiensi energi dan optimalisasi infrastruktur, keunggulan diversifikasi dengan mengembangkan bisnis di sektor hilirisasi petrokimia serta energi terbarukan, dan jangkauan pasar dengan peningkatan kapasitas domestik serta ekspansi di pasar global. Hal itu juga ditunjang dengan pabrik perseroan yang dapat diandalkan dengan konsumsi energi yang rendah, sehingga proses produksi menjadi lebih efisien dan kompetitif. Selanjutnya Pupuk Kaltim memiliki lokasi strategis di Kota Bontang Kalimantan Timur, yang ditunjang fasilitas logistik dan
greenport yang baik. Kehadiran
greenport dapat menciptakan efisiensi di bidang produksi, sehingga rasio per ton pupuk dan produk lain yang dihasilkan semakin meningkat. Keunggulan tersebut pun didukung sumber daya manusia mumpuni, yang terdiri dari profesional terbaik di industri petrokimia. "Dilandasi budaya kerja
agile dan adaptif, Pupuk Kaltim semakin mampu menjawab tantangan dengan mengembangkan hilirisasi industri petrokimia berbasis
renewable resources, guna mencapai dominasi pasar di wilayah Asia Pasifik melalui
growth strategy,” lanjut Rahmad. Atas pencapaian tingkat profitabilitas perusahaan berdasarkan
Return on Assets (ROA) dan
Return on Equity (ROE),Pupuk Kaltim mendapatkan
Outstanding Achievement in Profitability Ratio pada Bisnis Indonesia TOP BUMN Awards 2022, Sejalan dengan prinsip
Environment, Social and Governance (ESG), Pupuk Kaltim pun mengembangkan berbagai terobosan untuk menjadi pionir dalam transisi energi hijau pada industri petrokimia di Indonesia. Hal ini diwujudkan melalui kinerja sangat baik dalam pemanfaatan energi secara bertanggung jawab dan efisien, guna mendukung tercapainya target
Nationally Determined Contribution (NDC).
Baca Juga: Pupuk Kaltim Kantongi Laba Rp 12,9 Triliun pada Kuartal III 2022 Menurut Rahmad, Pupuk Kaltim tidak hanya dituntut lebih produktif tapi juga ramah terhadap lingkungan. Hal ini merupakan langkah Perusahaan untuk mencapai keseimbangan antara
profit, people dan
planet (3P), dengan menyeimbangkan profitabilitas dan upaya menjaga kelestarian lingkungan serta kontribusi sosial kemasyarakatan. Komitmen tersebut direalisasikan melalui pengembangan EBT dengan berbagai inovasi seperti Green Asphalt, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap, hingga penggunaan motor listrik untuk aktivitas di lingkungan perusahaan. "Dari seluruh upaya yang direalisasikan, Pupuk Kaltim siap menciptakan masa depan baru demi pembangunan ekonomi yang lebih kuat dan mandiri. Didukung implementasi ESG sebagai motor penggerak arah bisnis dengan mengusung konsep ekonomi sirkular, melalui penerapan diversifikasi dan pengembangan usaha." Pungkas Rahmat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .