Menilik tren harga bitcoin jelang halving day



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga bitcoin terlihat menunjukkan performanya sepanjang tahun ini. Masalah halving day, supply dan demand, hingga perlambatan pertumbuhan ekonomi global turut membuat harga koin asal Amerika Serikat (AS) ini melambung.

Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (28/6) pukul 19.25 WIB, harga bitcoin melemah 0,56% di level US$ 11.851,99 per btc. Namun, pelemahan ini berada dalam tren pertumbuhan. Secara year to date harga bitcoin menguat 209,5% yakni berada di harga US$ 3.829,34 per btc.

President Commissioner HFX Internasional Berjangka sekaligus Analis Digitalexchange Sutopo Widodo mengatakan koreksi yang terjadi saat ini hanya sebatas teknikal. Pelemahan harga bitcoin masih berada dalam tren bullish.


Kata Sutopo sampai tahun depan saat terjadi momentum halving day harga bitcoin dapat terus menggunung, setidaknya di atas pencapaian harga tertinggi pada 2017 lalu. Berdasarkan laman coinmerketcap.com, tercatat pada 20 Desember 2017 harga bitcoin mencapai US$ 17.240,10, yang menjadi level tertinggi sepanjang massa bitcoin.

Oleh karena itu, dia optimistis tahun ini atau paling lama tahun depan saat halving day harga bitcoin bisa tembus rekor tahun 2017. “Bitcoin itu sifatnya mirip dengan emas, ketika situasi pasar global menggemparkan, bitcoin diserbu,” kata Sutopo dalam acara Grand Launching Digitalexchange di Tanggerang, Banten, Jumat (28/6).

Sejalan, Chef Executif Officer (CEO) Indodax Oscar Darmawan mengatakan halving day dapat memperkokoh harga bitcoin di mana saat itu supply bitcoin yang masuk ke pasar akan berkurang.

Oscar menuturkan prospek harga bitcoin semakin menggiurkan lantaran faktor supply dan demand. Ketika demand naik, harga bitcoin secara otomatis akan naik. Berkebalikan dengan pasar saham, harga bitcoin akan meningkat di saat ekonomi melemah.

Di sisi lain, melambatnya ekonomi global sudah mulai terasa pada sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, China, Eropa, dan Australia. Di mana sikap seluruh bank sentral tersebut bernada dovish. Sutopo menilai bahwa situasi ini menjadi peluang bitcoin untuk semakin diminati

Menurutnya, keduanya akan dipandang sebagai komoditas hangat yang perlu diperhatikan karena banyak yg memandang sebagai safe haven sebagai hedging atas perekonomian dunia. Selain itu, sama seperti mata uang tradisional, pengguna dapat melakukan kegiatan exchange dengan bitcoin.

Exchange aset digital dinilai semakin populer di dunia dan Indonesia setelah Facebook mengeluarkan aset kripto bernama Libra. Kata Oscar, hal ini menyebabkan peningkatan minat masyarakat terhadap blockchain terutama bitcoin.

Sutopo berkata pengaruh hadirnya Libra terhadap Bitcoin sebenarnya dikarenakan keduanya mengadopsi teknologi blockchain. Selain itu, banyak orang yang kemudian tertarik untuk mengenal mata uang kripto, terutama kaum millenials. Meningkatnya minat masyarakat dunia saat ini membuat demand Bitcoin dalam pasar juga meningkat.

Eksistensi bitcoin nampaknya semakin diakui. Beberapa waktu lalu Kementerian Keuangan Jepang telah menerbitkan Joint Communique yang merupakan sebuah pernyataan untuk mengakui inovasi teknologi aset digital dan potensinya dalam ekonomi global.

Bersamaan dengan itu, Kementerian Keuangan Jepang juga menjelaskan bahwa aset kripto bukanlah sebuah ancaman terhadap stabilitas keuangan global dan akan terus diawasi oleh setiap pengawas keuangan di seluruh dunia.

Menurut Oscar ini bisa jadi sentimen positif yang mendorong kepercayaan masyarakat terhadap blockchain dan bitcoin. “Selama ini Bitcoin dipandang sebagai sesuatu yang negatif, padahal nyatanya bitcoin dapat menjadi pilihan investasi terbaik,” kata Oscar kepada Kontan, Jumat (28/6).

Ke depan kata Oscar tidak ada yang bisa memastikan mengenai kapan peningkatan harga bitcoin akan terus berlangsung. Hanya dia berharap yang pasti dengan dukungan pemerintah negara dan masyarakat global saya yakin bitcoin dan semua aset digital memiliki potensi untuk terus bertahan.

Sementara itu sentimen yang mengancam adalah ketika market jenuh.Kata Oscar ketika market jenuh, maka ekosistem penjualan dan pembelian bitcoin akan stagnan. Hal tersebut mengakibatkan harga bitcoin statis dan menyebabkan pengguna tidak melihat bitcoin sebagai investasi aset yang bernilai tinggi.

Oscar menyarankan strategi terbaik dalam berinvestasi bitcoin dan aset digital lainnya yaitu membeli ketika harga terendah lalu jual saat harganya meroket. Jika aplikasi strategi tersebut benar, maka bitcoin dapat menjadi investasi aset tambahan yang bernilai tinggi.

Dia menambahkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menginvestasikan bitcoin, salah satunya adalah jenis exchange-nya. “Saran saya pilih exchange dengan likuiditas yang tinggi agar transaksi berjalan lancar, cepat dan aman,” tutur Oscar.

Asal tahu saja, di luar negeri, bitcoin dapat digunakan untuk beberapa transaksi. Misalnya saja untuk pemesanan penerbangan, seperti platform Expedia , CheapAir , dan BTCTrip. Juga membeli barang retail online seperti contohnya pada Overstock dan Bic Camera di Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi