KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang akhir tahun 2022, sejumlah perusahaan masih antre melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hingga akhir tahun, setidaknya ada tiga perusahaan yang sedang berproses initial public offering (IPO) atawa penawaran umum saham perdana. Calon emiten tersebut, PT Jayamas Medica Industri yang bergerak di industri alat kesehatan, PT Wulandari Bangun Laksana yang bergerak di industri properti, dan PT Global Digital Niaga atau Blibli.com. Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora menilai emiten yang akan IPO di kuartal IV ini kenaikan harganya akan tertahan. "Karena adanya ancaman resesi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (11/10).
Baca Juga: Program Saham Gotong Royong GoTO Masuk Daftar Fortune Change the World Menilik secara historis, rata-rata perusahaan yang melantai di BEI cenderung lebih banyak yang memiliki harga di bahwa saat IPO. Pada tahun 2019, ada 17 perusahaan yang melantai di BEI selama kuartal IV dan hanya tujuh perusahaan yang mencatatkan kenaikan harga. Lalu, pada 2020 dari lima perusahaan hanya dua yang berhasil mencatatkan kenaikan harga. Sedangkan pada tahun 2021 dari 15 perusahaan yang mencatatkan sahamnya dan hanya delapan yang mencatatkan kenaikan harga. Apabila dibandingkan dengan saham-saham yang IPO di luar kuartal IV, kenaikan harga sahamnya juga terlihat masih di bawah. Ambil contoh, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) saat IPO pada kuartal IV 2021 harganya Rp 3.080 dan saat ini menjadi Rp 4.380, lalu PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML) saat IPO harganya Rp 117 dan saat ini menjadi Rp 825.