Menilik Untung Rugi Perluasan Saham yang Ditransaksikan di Pre-Opening



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana memperluas daftar saham yang bisa ditransaksikan pada sesi pra-pembukaan alias pre-opening. Ketentuan BEI ini akan berlaku sejak 9 Desember 2024. 

Dalam kebijakan tersebut, saham-saham yang tercatat di papan utama, ekonomi baru dan pengembangan bisa ditransaksikan pada sesi pra-pembukaan, menggantikan saham konstituen indeks LQ45.

Direktur Infovesta Utama Parto Kawito, mengatakan, kehadiran sesi pra-pembukaan dan semakin banyaknya saham yang bisa ditransaksikan oleh investor merupakan hal yang baik.   


Baca Juga: Mulai 9 Desember 2024, Ini Saham yang Bisa Ditransaksikan di Sesi Pra-Pembukaan

"Karena proses pembentukan harga mulai berlangsung sehingga investor tidak kaget dan semakin banyak pilihan saham serta bisa mengurangi volatilitas pasar khususnya saat pembukaan," jelas Parto kepada Kontan, Senin (12/2). 

Budi Frensidy, Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia menilai perluasan saham ini dilakukan agar transaksi di sesi pra-pembukaan semakin ramai. 

"Dan kemudian diharapkan transaksi harian bisa dapat meningkat," ucapnya. 

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menilai secara umum pengaruh dari perluasan saham-saham yang bisa ditransaksikan pada sesi pra-pembukaan ini tidak terlalu banyak.

Baca Juga: Bukan Lagi LQ45, Ini Saham yang Bisa Ditransaksikan Pada Sesi Pra-Pembukaan

Terutama pada kondisi pasar saham yang belakangan ini sedang tertekan. Ini tercermin dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sudah berada di level 7.046,98 pada Senin (2/12). 

"Kalau kondisi pasar sedang bagus, ini bisa menaikkan minat investor untuk membeli atau input order lebih cepat. Kalau saat ini tidak akan berpengaruh banyak," kata Martha. 

Baca Juga: Simak Dampak Fitur IEP dan IEV Terhadap Transparansi Perdagangan Saham

Namun Martha menilai mungkin perluasan saham-saham pra-pembukaan ini merupakan langkah BEI untuk meningkatkan minat investor, di tengah kondisi pasar saham yang cenderung lesu. 

Selanjutnya: Menteri Bahlil Targetkan Pembangkit Nuklir Beroperasi 2032, PLN: Masih Perencanaan

Menarik Dibaca: Robert Kiyosaki Bilang, Orang yang Simpan 3 Aset Ini bakal Semakin Kaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli