Menimbang Bunga Kredit Konsumer Bank Konvensional dan Bank Digital, Mana yang Murah?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat suku bunga tinggi, nasabah konsumtif pastinya akan lebih selektif dalam memilih bunga kredit yang ditawarkan bank sebelum mengajukan pinjaman. Pinjaman tanpa agunan masih menjadi andalan para nasabah untuk memenuhi kebutuhannya dalam waktu cepat.

Jika dilihat dari beberapa bank umum konvensional, rata-rata suku bunga dasar kredit (SBDK) untuk segmen kredit perorangan atau personal loan yang masuk kategori non KPR berada di atas 8%.

PT Bank Tabugan Negara Tbk (BTN) misalnya, yang SBDK kredit perorangan atau personal loan segmen konsumsi non KPR sebesar 8,8% per September. Namun, BTN menawarkan bunga kredit yang rendah untuk segmen personal loan yang diperuntukkan bagi pegawai yang memiliki fixed income dan menyalurkan payrolnya melalui BTN.


"Kredit Personal Loan di Bank BTN, disebut dengan Produk Kring BTN, kami berikan bunga yang sangat bersaing yaitu mulai dari setara flat 0,42% per bulannya atau setara 5% pa.," kata Jasmin, Direktur Distribution and Funding BTN kepada Kontan.co.id, Senin (9/10).

Baca Juga: Sejumlah Perbankan Atur Strategi untuk Penuhi Ketentuan Free Float dari BEI

Jasmin merinci rasio kredit macet (NPL) segmen ini juga terjaga di level 1,89%. Bagi debitur yang menunggak pembayaran, maka BTN akan mengenakan biaya denda keterlambatan 2,5% dari tunggakan per bulan.

"Namun sedikit sekali yang kena kredit macet, karena pada dasarnya ini kredit berbasis payroll atau pendapatan bulanan," kata Jasmin.

Sementara itu PT BPD Jawa Barat Banten Tbk (bjb) juga memberikan suku bunga yang kompetitif. Direktur Utama bjb Yuddy Renaldi merinci jika melihat kepada Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) bjb saat ini ada di level 9%.

"Saat ini memang portofolio kredit kami 60% merupakan personal loan, multi purpose yang digunakan untuk berbagai macam kebutuhan personal debitur mulai dari kebutuhan konsumtif nya, untuk investasi dalam membeli aset, sampai dengan modal usaha," kata Yuddy kepada Kontan, Senin (9/10).

Adapun rasio kredit macet (NPL) untuk segmen personal loan bjb berada di posisi 0,2%, dan ini merupakan level yang sangat rendah.

Di sisi lain bank digital juga menawarkan kredit untuk nasabah konsumtifnya, seperti PT Bank Raya Indonesia Tbk (Bank Raya) yang memiliki produk pinjaman multiguna tanpa agunan yakni Pinang Flexi dengan bunga yang ditawarkan sebesar 1,24% per bulannya. Jangka waktu pelunasan yang diberikan juga flexibel, yakni 1 sampai 18 bulan. 

Sementara itu untuk bank digital lainnya seperti Jenius dari PT Bank BTPN Tbk (BTPN) yang memiliki banyak produk untuk personal loan. 

Head of Digital Banking BTPN, Irwan S Tisnabudi merinci beragam produk pinjaman, seperti Flexi Cash, Digital Micro, Kartu Kredit Jenius, dan Jenius Paylater. 

Baca Juga: Pilih-pilih Tawaran Bunga KPR Paling Murah Saat Bunga Acuan Bertahan Tinggi

Sedikit berbeda dari bank umum konvensional, bank digital Jenius hanya memberikan bunga transaksi pada produk kartu kredit Jenius, yakni 21% p.a bunga transaksi. Sementara untuk produk kredit lainnya hanya membebankan biaya layanan per bulannya khusus untuk produk Jenius Paylater, Flexi Cash. 

Adapun biaya layanan pada Jenius Paylater yakni sebesar Rp15.000 per bulan, dengan denda keterlambatan Rp1.000 per hari. Sementara untuk Flexi Cash, jenius membebankan biaya keterlabatan pelunasan tunggakan selama 30 hari sebesar Rp75.000 per pinjamannya.

Lebih lanjut terkait dengan kualitas kredit personal loan Jenius juga tetap terjaga di 3,09% hingga akhir bulan Juni 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi