Menimbang calon emiten baru bursa



JAKARTA. Menjelang akhir semester I 2013, beberapa perusahaan menjajakan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Beberapa saham terlihat menguat pada debut perdananya. Tapi, tetaplah hati-hati dalam memilih saham initial public offering (IPO).

Debut perdana saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), misalnya, cukup sukses, kemarin. Harga saham produsen tekstil ini menguat 4,17% dari harga IPO senilai Rp 240 per saham menjadi Rp 250 per saham.

Direktur Utama Bahana Securities Eko Yuliantoro sebagai penjamin emisi IPO ini mengatakan, IPO SRIL kelebihan permintaan (oversubscribed) tiga kali. Komposisinya, 45% diserap investor asing dan 55% domestik. Eko bilang, harga IPO SRIL tersebut mencerminkan price earning ratio (PER) sebesar 13 kali.

Setelah Sritex, PT Multipolar Technology Tbk, anak usaha PT Multipolar Tbk (MLPL) juga segera masuk bursa. Perusahaan milik Grup Lippo ini akan melepas 375 juta saham setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga perdana saham ini dibanderol Rp 425-Rp 500. Multipolar membidik dana Rp 159,37 miliar-Rp 187,5 miliar dari IPO tersebut.

John Hery Teja, Direktur Investment Banking Ciptadana Securities, penjamin emisi IPO Multipolar Technology bilang, PER Multipolar berkisar 12,6 kali-14,6 kali. Sebagai perbandingan, PER emiten sejenis seperti PT Astra Graphia Tbk (ASGR) dan PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) tercatat sebesar PER 20 kali dan 6 kali.

Penawaran awal IPO Multipolar Technology pada 17 Juni-21 Juni, pernyataan efektif 27 Juni, penawaran umum 1 Juli-2 Juli dan listing 8 Juli.

Dua calon emiten lain yakni, PT Cipaganti Cipta Graha dan PT Electronic City Indonesia, juga akan menjajakan saham IPO. Cipaganti menawarkan harga saham IPO di kisaran Rp 150-Rp 220 per saham. Sedangkan, Electronic City membanderol harga IPO Rp 4.050-Rp 5.400 per saham.

Wilson Sofan, Kepala Riset Reliance Securities bilang, investor untuk tetap cermat memilih saham IPO. Ia merekomendasikan saham emiten yang prospek bisnisnya kuat. Terlebih, ada sedikit tekanan jangka pendek dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Ia mencontohkan, saham SRIL layak dikoleksi dalam jangka panjang karena prospek bisnis SRIL di bidang garmen cukup bagus. "Harga sahamnya juga terhitung tidak mahal dan tidak murah juga, sehingga akan ada potensi kenaikan," jelas dia.

Analis AM Capital, Akhmad Nurcahyadi juga mengingatkan investor agar menimbang fundamental si calon emiten. Ia pun menyarankan investor memilih saham IPO dengan PER yang masih di bawah industri. 

Emiten baru di tahun 2013

Nama Emiten Nilai emisi (Rp miliar)PT Pelayaran Nasional Bina Buana Tbk (BBRM) 138PT Sarana Meditama Tbk (SAME) 72PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) 448,70PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP) 440PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL) 101,75PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) 90,85PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) 855,5PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) 400,02PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) 808,44PT Mitra Phinasthika Mustika Tbk (MPMX) 1.455PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) 508,75PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) 1.344PT Acset Indonusa Tbk 375Total emisi7.038,01

Sumber: Riset KONTAN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana