Menimbang Efek Jangka Panjang Pembagian Dividen Jumbo Adaro (ADRO)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) berencana untuk membagikan dividen final dari laba tahun buku 2023 dengan nilai yang fantastis. Bahkan, jumlah dividen yang bakal dibagikan melebihi capaian laba bersih emiten batubara ini. 

Melansir keterbukaan informasi, ADRO berencana membagikan dividen final sebesar US$ 2,62 miliar. Pada 2023, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ADRO mencapai US$ 1,64 miliar. 

Melansir laporan keuangan sepanjang 2023, ADRO memiliki kas dan setara kas sebesar US$ 3,31 miliar. Pada periode yang sama, ADRO masih punya saldo laba belum dicadangkan sebesar US$ 5,15 miliar. 


Baca Juga: ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung

Equity Research Analyst Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan mencermati dari posisi kas ADRO yang masih berada di posisi US$ 3,2 miliar per September 2024, memang rencana pembagian dividen ini masih memadai. 

"Namun ada langkah yang harus ditempuh ADRO lewat pendanaan untuk membiayai pembagian dividen ini. Mengingat kebutuhan capex tahunan ADRO baik untuk pemeliharaan ataupun pengembangan," katanya kepada Kontan, Selasa (5/11). 

Rizal Nur Rafly, Equity Research Analyst Panin Sekuritas menimpali pembagian dividen ini justru kurang baik untuk kinerja ADRO dalam jangka panjang. Mengingat ADRO akan melakukan diversifikasi bisnis. 

"Diversifikasi bisnis ke energi hijau membukukan belanja modal besar, harusnya dana tersebut bisa gunakan untuk mendanai ekspansi tetapi ADRO malah pakai untuk membagikan dividen," ucap dia.  

Rizal mencermati dalam jangka panjang, rencana spin off PT Adaro Andalan Indonesia yang merupakan bisnis utama ADRO berpeluang memperkecil arus kas dan pembagian dividen di masa mendatang. 

Baca Juga: Adaro (ADRO) Bakal Bagikan Dividen Tunai, Intip Bocorannya

Lebih lanjut, Panin Sekuritas masih merekomendasikan hold ADRO. hingga akhir perdagangan Selasa (5/10), ADRO telah menguat 2,80% dibanding penutupan sebelumnya ke level Rp 4.040 per saham. 

Sebelumnya, manajemen Adaro telah memastikan pihaknya memiliki saldo kas internal secara konsolidasi yang cukup untuk melaksanakan pembagian dividen tunai ini. Namun tidak menutup kemungkinan, ADRO bakal menggunakan dana pihak ketiga. 

"Dalam rangka pengelolaan dana kas internal dan arus kas Perseroan yang efisien, tidak menutup kemungkinan Perseroan juga dapat menggunakan pendanaan pihak ketiga jangka pendek untuk pembayaran sebagian dari dividen," tulis manajemen Adaro, Senin (4/11). 

Selanjutnya: Buruh Sikapi Rencana Penyusunan Beleid Pengupahan

Menarik Dibaca: Promo Alfamidi Ngartis 1-15 November 2024, Keju hingga Teh Celup Beli 2 Gratis 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi