KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi Amerika Serikat (AS) di ambang jurang resesi. Sejalan dengan hal itu, pasar modal Indonesia juga dinilai bisa ikut tertekan. Direktur Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus memaparkan dengan tingginya inflasi di AS yang mencapai 8,6% pada Mei 2022, ditambah naiknya suku bunga The Fed hingga 75 bps diprediksi akan menyebabkan capital outflow dan migrasi dana kepada aset yang lebih aman. "Bursa Indonesia diperkirakan akan kembali tertekan dan terkoreksi seiring dengan sinyal pelemahan rupiah. Apalagi utang pemerintah Indonesia juga mayoritas dalam bentuk mata uang asing," jelas Daniel kepada Kontan.co.id, Senin (21/6).
Menimbang Efek Resesi Amerika Serikat Terhadap Pasar Modal di Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi Amerika Serikat (AS) di ambang jurang resesi. Sejalan dengan hal itu, pasar modal Indonesia juga dinilai bisa ikut tertekan. Direktur Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus memaparkan dengan tingginya inflasi di AS yang mencapai 8,6% pada Mei 2022, ditambah naiknya suku bunga The Fed hingga 75 bps diprediksi akan menyebabkan capital outflow dan migrasi dana kepada aset yang lebih aman. "Bursa Indonesia diperkirakan akan kembali tertekan dan terkoreksi seiring dengan sinyal pelemahan rupiah. Apalagi utang pemerintah Indonesia juga mayoritas dalam bentuk mata uang asing," jelas Daniel kepada Kontan.co.id, Senin (21/6).